Advertorial
DPMD Kukar Andalkan Posyandu dan Kolaborasi OPD untuk Tekan Stunting di 2025

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memiliki program “Dedikasi Keluarga Peduli Kesehatan” untuk menekan stunting.
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar ikut berperan aktif bersama dinas-dinas lainnya untuk menjawab persoalan gizi kronis di tingkat desa. Program ini bukan hanya sekadar jargon, karena terbukti efektif menurunkan angka stunting hingga ke bawah rata-rata nasional.
Kepala DPMD Kukar, Arianto, menjelaskan bahwa angka stunting di Kukar sudah turun ke 16 persen. Upaya ini tak bisa dilakukan sendiri. DPMD bergerak bersama Dinas Kesehatan, DP2KB, Bappeda, hingga Kemenag yang menangani isu pernikahan dini sebagai salah satu akar persoalan.
“Kalau melihat revisi target nasional 2023 yang jadi 19 persen, kita ini sudah lebih baik. Tapi target kita tetap 14 persen, bahkan kalau bisa lebih rendah lagi,” katanya.
Program tersebut memecah peran tugas lainnya sesuai peran masing-masing OPD. Dinas Pekerjaan Umum membangun dan merevitalisasi puskesmas hingga rumah sakit. Dinas Kesehatan mendapat peran dalam memperkuat posyandu sebagai garda depan pelayanan ibu dan anak.
“Ini terbukti ampuh menekan stunting,” ujarnya.
Namun di tengah keberhasilan itu, tantangan baru datang dari arah pembiayaan. DPMD Kukar sempat menargetkan pelatihan untuk dua kader dari lima yang aktif di setiap posyandu.
Sayangnya, rasionalisasi anggaran membuat jumlah tersebut terancam menyusut. Dari awalnya mendapat porsi anggaran 26 persen, kini hanya tersisa 14 persen.
“Mudah-mudahan tetap bisa ada yang dilatih. Kami masih ingin menyasar posyandu yang kurang aktif,” lanjutnya.
Meski begitu, komitmen DPMD Kukar tidak akan berhenti. Saat ini, fokus dilakukan pada pembinaan teknis dan penguatan kapasitas kader posyandu, apalagi di daerah pedesaan yang akses ke fasilitas kesehatan formal masih terbatas. Kader-kader inilah yang dianggap paling tahu medan dan kondisi warganya.
“Kami tidak mau terlena. Kalau sekarang bisa 16 persen, maka kita kejar ke 14 persen. Jangan berhenti sampai angka turun, tapi bagaimana mempertahankan dan menurunkannya terus,” tegasnya.
Dengan kombinasi strategi lokal, kolaborasi lintas sektor, dan keberdayaan kader desa, DPMD optimis menjadikan Kukar sebagai salah satu daerah dengan angka stunting terendah di Kaltim. Tinggal bagaimana semua pihak menjaga ritme dan konsistensi di tengah dinamika anggaran dan tantangan lapangan.
[RWT | ADV DPMD KUKAR]
Related Posts
- DPMD Kukar Tetap Dorong Pembangunan Pasar Desa Meski Bukan Kewenangan Utama
- 55 Posyandu Dibangun Bertahap, Dua Lokasi di Tenggarong Seberang Sudah Diresmikan
- Akses Jalan ke Tempurung 2 Masih Sulit, DPMD Kukar Buka Opsi Kolaborasi Antarwilayah
- Teken Kontrak Jadi Titik Awal Pendamping Desa Kukar Awasi Program Pembangunan
- DPRD Berau Desak OPD Siapkan Program yang Pro Rakyat