Advertorial

Efisiensi Anggaran dan Pertimbangkan Kesiapan Daerah, Popda Kaltim 2025 Hanya Gelar 14 Cabor

Kaltim Today
08 September 2025 04:38
Efisiensi Anggaran dan Pertimbangkan Kesiapan Daerah, Popda Kaltim 2025 Hanya Gelar 14 Cabor
Balap sepeda, salah satu dari 14 cabor yang akan dipertandingkan dalam Popda Kaltim 2025. (Nindi/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Penajam Paser Utara - Pelaksanaan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Kalimantan Timur (Kaltim) 2025 akan berbeda dari ajang sebelumnya. Tidak semua cabang olahraga (cabor) akan dipertandingkan. Dari 21 cabor yang biasa tampil di tingkat nasional melalui POPNAS, hanya 14 cabor yang dipastikan berlangsung di Benua Etam tahun depan.

Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman Rading, menegaskan keputusan ini diambil setelah pembahasan dengan pemerintah daerah tuan rumah, Penajam Paser Utara (PPU). Pertimbangan utama adalah keterbatasan fasilitas di sejumlah daerah serta efisiensi anggaran di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

"Rencananya kita akan laksanakan hanya 14 cabang olahraga, ditambah dua cabor usulan daerah sebagai ekshibisi, tapi tidak masuk perolehan medali," ungkap Rasman saat ditemui baru-baru ini.

Ia menjelaskan bahwa meski ada usulan penambahan cabor, pemerintah harus realistis melihat kondisi di lapangan. Beberapa daerah belum memiliki atlet ataupun peralatan untuk mendukung pertandingan. Selain itu, setiap nomor tanding wajib memenuhi syarat minimal empat peserta agar bisa digelar.

"Kenapa cuma 14, tidak 21 seperti POPNAS? Karena seluruh anggaran di masing-masing daerah itu ada efisiensi. Walaupun ada cabor yang ingin ditambah, kita tetap harus melihat kondisi keuangan dan fasilitas tuan rumah," terangnya.

Dari 14 cabor yang masuk daftar, semuanya merupakan bagian dari 21 cabor Popnas. Daftar tersebut antara lain atletik, balap sepeda, bola basket, bola voli, bulutangkis, karate, menembak, panahan, pencak silat, renang, senam artistik, sepak bola, taekwondo, dan tinju. Sementara cabor seperti wushu, sepak takraw, tenis lapangan, angkat besi, dayung, panjat tebing, dan judo harus absen tahun ini.

Menurut Rasman, pemangkasan jumlah cabor bukan berarti mengurangi kualitas kompetisi. Justru dengan fokus pada 14 cabor utama, pemerintah berharap bisa menghadirkan pertandingan yang lebih kompetitif sekaligus mempersiapkan atlet muda Kaltim untuk bersaing di level nasional.

"Persyaratan di Popda itu satu nomor tanding minimal empat peserta. Kalau kurang dari itu tidak boleh dipertandingkan," tutupnya.

[NKH | ADV DISPORA KALTIM]



Berita Lainnya