Opini
Eksistensi UMKM di Masa Pendemi Covid-19
Oleh: Djoko Dwikardianur (Kepala Subbag TURT Kanwil DJPb Kaltim)
Pandemi Covid-19 yang mulai merambah di akhir tahun 2019 telah banyak merubah sisi-sisi kehidupan secara global, baik dari sisi sosial-budaya maupun perekonomian. Dari sisi perekonomian, penerapan protokol kesehatan seperti social distancing berpengaruh pada laju pertumbuhan ekonomi dan menuju kepada resesi ekonomi.
Salah satu sektor yang sangat terpukul oleh pandemi Covid-19 adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yang juga menggerek turunnya perekonomian nasional. Hal ini bisa dipahami karena UMKM mempunyai kontribusi yang sangat besar dalam perekonomian nasional, baik dari PDB, maupun penyerapan tenaga kerja dan penurunan tingkat kemiskinan.
Selama situasi Covid-19 pada April 2020, pemerintah telah menerima laporan dari 37.000 pelaku UMKM yang usahanya terdampak Covid-19. Sekitar 56% melaporkan tentang penurunan penjualan, 22% masalah pendanaan, 15% distribusi barang dan 4% masalah bahan baku. Tetapi dari sekian banyak dampak negatif dari pandemi Covid-19 terhadap UMKM, di sisi lain terdapat dampak positif yaitu bertambahnya jumlah pelaku UMKM.
Hal ini berdasarkan data Perkembangan UMKM selama periode masa pandemi yaitu antara 2019 sampai dengan 2021 yang bersumber dari Dinas Perindagkop dan UMKM Kaltim sebagaimana tabel di bawah ini :
Selama 2020, terdapat penambahan pelaku Usaha Mikro sebanyak 95.516 atau naik sekitar 47,28% dibanding tahun 2019 dan 37.585 selama tahun 2021 atau naik 12,63% jika dibanding tahun 2020. Sedangkan Usaha Kecil selama tahun 2019 sampai dengan 2021 bertambah 613 pelaku atau sekitar 6,89%. Hal ini menunjukan walaupun dari beberapa sisi dampak dari Covid-19 terjadi permasalahan negatif, seperti penurunan omzet penjualan, kesulitan distribusi bahan baku dan produksi, tetapi dari sisi positifnya adalah jumlah pelaku UMKM terus bertambah. Bertambahnya pelaku UMKM ini bisa jadi disebabkan adanya tenaga kerja dari perusahaan yang terkena PHK atau dirumahkan beralih membuka usaha rumahan agar kelangsungan penghasilan keluarga terus berlanjut.
Salah satu indikasi adanya penambahan jumlah pelaku UMKM selama pandemi Covid-19 antara tahun 2019 s/d tahun 2021 adalah meningkatkan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan pemerintah kepada pelaku UMKM. Dari data aplikasi SIKP yang dikelola Kementerian Keuangan, selama tahun 2020 terjadi kenaikan penyaluran KUR kepada pelaku usaha mikro sebesar Rp728.98 miliar atau sekitar 72,86% jika dibandingkan dengan penyaluran tahun 2019. Begitu juga selama tahun 2021 terjadi kenaikan sebesar Rp715,88 miliar atau 41,39% jika dibandingkan dengan penyaluran di tahun 2020, sebagaimana data pada tabel di bawah ini.
Penyaluran dana KUR ini ke pelaku UMKM, setidaknya telah mempunyai dampak stimulus kepada perekonomian nasional, khususnya di Kalimantan Timur.
Dengan demikian, sekali lagi UMKM mampu membuktikan eksistensi dan kontribusinya dalam menggerakkan roda perekonomian dalam masa Pandemi Covid-19 walaupun dengan tertatih-tatih, setelah sebelumnya juga mampu bertahan pada resesi ekonomi tahun 1997-1998. Tinggal sekarang dari kita semua komponen masyarakat harus terus berupaya untuk menguatkan eksistensi UMKM dengan gerakan-gerakan mencintai produk-produk UMKM. Diupayakan seluruh masyarakat dalam berbelanja lebih memprioritas produk-produk UMKM. UMKM dapat diibaratkan seperti sapulidi, mikro dan kecil, tetapi bersatu dalam ikatan ekonomi rakyat untuk menyapu sedikit demi sedikit yang menghambat laju pertumbuhan ekonomi.(*)
*) Opini penulis ini merupakan tanggung jawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi kaltimtoday.co
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Ekonomi Kalimantan Timur Tumbuh 5,52 Persen di Triwulan III 2024
- J Trust Bank Mampu Melanjutkan Kinerja Positif di Kuartal III 2024
- DPK Kaltim Fasilitasi Bimtek Pengelolaan dan Penyelamatan Arsip Covid-19
- UMKM Indonesia, Saatnya Go Global! BRI Buka Pendaftaran untuk BRI UMKM EXPO(RT) 2025
- BRI Dorong Klaster Usaha Manggis di Bali Tingkatkan Jaringan Pemasaran melalui Program Pemberdayaan UMKM