Daerah

Endapan Lumpur di Rinding Terus Berulang, Pemilik Lahan Lamban Lakukan Penanganan

Kaltim Today
15 Desember 2025 17:24
Endapan Lumpur di Rinding Terus Berulang, Pemilik Lahan Lamban Lakukan Penanganan
Kondisi tikungan Jalan Marsma Iswahyudi, Rinding yang penuh endapan lumpur. (Miko/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Berau - Endapan lumpur menutupi bahu Jalan Marsma Iswahyudi, Rinding, Teluk Bayur. Meski begitu, belum terlihat upaya untuk secepatnya menyingkirkan lumpur yang mengganggu pengguna jalan itu.

Kondisi yang telah berlangsung berulang tersebut, membuat pihak kelurahan setempat resah. Lurah Rinding, Misrin menyebut, belum ada penanganan serius terkait kondisi tersebut.

Misrin mengaku, pihaknya telah menegur, baik secara lisan maupun tertulis, kepada pemilik lahan yang diduga menjadi penyebab timbulnya endapan lumpur di badan jalan. Akan tetapi, teguran itu belum juga ditanggapi, terbukti, ceceran lumpur di jalanan masih terlihat jelas.

"Itu kejadiannya sudah berulang kali, dan bosan rasanya kami menegur pemilik lahan, karena dampaknya itu mengotori jalan dekat dengan kelurahan," katanya, saat dijumpai, Senin (15/12/2025)

Menurut Misrin, alasan pengelola sekaligus penanggung jawab lahan tersebut, lamban untuk menangani karena terkendala operasional. Dirinya harus melapor terlebih dahulu ke pemilik lahan yang berada di Jakarta.

Dari penanganan sebelumnya, kata dia, telah dilakukan pembuatan parit untuk menghambat aliran lumpur masuk ke bahu jalan. Hanya saja, parit yang dibuat terlalu sempit sehingga tidak mampu menampung lumpur dalam jumlah banyak. 

"Maksud kami kan, jangan nunggu dari Jakarta lah, kelamaan, setiap hujan air mengalir membawa lumpur ke jalanan," tambahnya. 

Agar lumpur tidak semakin meluber, sebagai solusi tercepat, pihak kelurahan meminta bantuan kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) maupun Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) untuk membersihkan sedimen tersebut.

"Oleh kedua dinas tersebut telah membantu melakukan upaya pembersihan, tapi ketika hujan balik lagi, lumpur mengotori jalan, itulah dampak dari penggalian tanah itu," sambungnya.

Dari kondisi ini, pemilik lahan diminta untuk segera bertindak cepat. Dengan harapan agar tidak mengancam keselamatan pengemudi yang melintas di areal tersebut.

[MGN] 



Berita Lainnya