DISKOMINFO BONTANG

Evaluasi Tumbuh Kembang Balita Diperluas, Pemkot Terapkan Penjangkauan Rumah ke Rumah

Fitriwahyuningsih — Kaltim Today 09 November 2025 16:36
Evaluasi Tumbuh Kembang Balita Diperluas, Pemkot Terapkan Penjangkauan Rumah ke Rumah
Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, kala memantau operasi timbang serentak. (Protokopim Bontang)

Kaltimtoday.co, Bontang - Upaya Pemkot Bontang dalam menurunkan prevalensi stunting kembali diperkuat melalui perpanjangan kegiatan pemantauan tumbuh kembang balita. Setelah pelaksanaan Operasi Timbang Jilid II di 15 kelurahan rampung, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni menegaskan bahwa proses penelusuran akan dilanjutkan secara langsung ke rumah-rumah warga untuk memastikan seluruh balita terdata tanpa terkecuali.

“Kegiatan pemantauan tidak berhenti di posyandu. Petugas akan turun langsung mendatangi balita yang belum sempat mengikuti penimbangan,” ujar Neni, Minggu (9/11/2025).

Menurutnya, langkah jemput bola ini dilakukan untuk menjamin validitas data pertumbuhan anak, sekaligus mencegah adanya potensi kasus stunting yang luput dari pemantauan. “Kami ingin memastikan semua balita mendapatkan pengawasan kesehatan secara menyeluruh,” tambahnya.

Data Dinas Kesehatan menunjukkan bahwa 11 kelurahan telah mencapai cakupan penimbangan 100 persen. Sementara empat kelurahan lainnya masih mencatatkan capaian di bawah angka tersebut, dengan total 28 balita belum mengikuti proses ukur dan timbang.

Sebelumnya, Wali Kota Neni melakukan peninjauan lapangan di Posyandu Perum PAMA Bontang Lestari. Di lokasi, ia memperhatikan alur penimbangan secara detail, mulai dari pengukuran berat badan hingga pencatatan data pada buku KIA yang menjadi dasar evaluasi kebijakan gizi daerah. “Deteksi dini itu sangat penting agar penanganan bisa dilakukan cepat dan tepat,” jelasnya.

Selain memperpanjang Operasi Timbang, Pemkot Bontang memastikan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) tetap berjalan. Para kader posyandu juga akan mendapatkan pelatihan lanjutan sebagai penguatan kompetensi pendampingan gizi.

Bontang sebelumnya mencatat penurunan angka stunting hingga berada di posisi 17,4 persen, tertinggi penurunannya di Kalimantan Timur. Melalui kolaborasi lintas sektor dan metode jemput bola, pemerintah menargetkan penurunan lebih lanjut hingga akhir 2025.

“Tujuan kami jelas, memastikan setiap anak di Bontang tumbuh sehat dan memperoleh hak atas masa depan yang baik,” tutup Neni.

[ADV DISKOMINFO BONTANG]



Berita Lainnya