Kukar
Galakkan Sejumlah Program, DKP Kukar Akan Berikan Fasilitas 25.000 Nelayan dan Pembudidaya Produktif
Kaltimtoday.co, Tenggarong - Program prioritas pada misi ke-3 Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kutai Kartanegara (Kukar) dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026, yakni penguatan pembangunan ekonomi berbasis pertanian, pariwisata dan ekonomi kreatif.
Dengan program dedikasi pengembangan pertanian berbasis kawasan, didalamnya ada upaya DKP untuk memberikan fasilitas 25 ribu nelayan dan pembudidayaan perikananan. Fasilitas yang diberikan berupa sarana prasarana (Sapras) dalam rangka meningkatkan produksi dan pemasaran hasil ikan.
Sekretaris DKP Kukar, Muslik mengatakan, program prioritas yang dilakukan yakni Nelayanku Hebat, salah satunya perikanan tangkap. Kemudian, program Ikanku Lestari yaitu bagaimana nelayan dapat mandiri pakan dan benih serta kawasan bersinar.
Dari situ diterjemahkan menjadi sejumlah kegiatan seperti pengawasan sumber daya kelautan, pengembangan budidaya perikanan, pengelolaan dan pemasaran hasil perikanan.
"Program Nelayanku Hebat khususnya di daerah perairan laut lebih kepada meningkatkan armada tangkap," kata Muslik.
Dia menambahkan, wilayah hulu terdapat perairan daratan dan sangat potensial, sebab banyak berbagai jenis ikan. Oleh sebab itu, nelayan didorong utuk menjaga kelestarian terutama mengendalikan ilegal fishing.
"Bantuan Sapras untuk memfasilitasi nelayan yang menggunakan alat tangkap berbahaya, kami alihkan pakai alat tangkap ramah lingkungan," ujarnya.
Disamping itu ucap Muslik, pengembangan budidaya ikan pun dilakukan untuk mengurangi ketergantungan benih dari luar Kukar. Pihaknya berupaya bagaimana kedepan kebutuhan benih bisa terpenuhi, dengan memaksimalkan fungsi Unit Pembenihan Rakyat (UPR) yang ada di Tenggarong Seberang dan Sangasanga.
Dari itu semua, pihaknya akan melakukan pembinaan kepada pelaku budidaya perikanan dalam bentuk pelatihan. Hal ini bertujuan agar meningkatkan keterampilan dalam mengelola ikan sehingga hasil yang didapatkan pun bagus. Tak luput, pengembangan manajemen pengelolaan melalui kapasitas kelembagaan atau Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) tetap digalakkan.
"Basis pembinaan kami dari Pokdakan sebab bantuan Sapras harus ada kelompok, rata-rata di Kukar sudah memiliki kelompok," pungkasnya.
[SUP | NON | ADV DISKOMINFO KUKAR]
Related Posts
- Impian Kampung Nelayan Modern di PPU: Sinergi untuk Masa Depan yang Lebih Baik
- Fokus Berau pada Ekonomi Hasil Laut untuk Kurangi Ketergantungan pada Energi Fosil
- Dampak Nyata Kukar Idaman, Nelayan Tangkap Berharap Keberlanjutan Program
- Pemkab Kukar Serahkan Bantuan untuk Nelayan: 80 Mesin Diesel dan 42 Perahu Fiber
- Rendi Solihin Raih Penghargaan sebagai Tokoh Pemberdayaan Ekonomi Kreatif 2024