Opini

Gaya Baru Ketua PKK Kaltim

Kaltim Today
21 Februari 2025 16:59
Gaya Baru Ketua PKK Kaltim
Rudy dan Syarifah Suraidah setelah pelantikan.(Ist)

Catatan Rizal Effendi 

PENGURUS TP PKK (Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) Kaltim dapat ketua baru. Namanya Hj Syarifah Suraidah (44). Dia adalah istri Gubernur Kaltim yang baru, Rudy Mas’ud (43). Sudah menjadi ketentuan, istri kepala daerah otomatis menjadi ketua PKK di tingkatnya masing-masing. Selain itu juga menjadi ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda).

Suraidah sendiri saat ini adalah anggota DPR RI dapil Kaltim yang duduk di Komisi VI membidangi perdagangan, BUMN, dan pengawasan persaingan usaha. Dia menggantikan suaminya yang mengundurkan diri. Belum diketahui pasti apakah dia akan menjalani dua peran sekaligus sebagai anggota Dewan dan juga sebagai ketua PKK. Atau dia memilih salah satunya.

Bisa saja sehari-hari tugas PKK dijalankan oleh Ibu Hj Wahyu Hernaningsih, SP, istri Wagub Seno Aji, yang juga sebagai wakil ketua TP PKK Kaltim. Atau Suraidah mundur resmi dari anggota wakil rakyat, sehingga bisa sepenuhnya bertugas sebagai ketua PKK dan bisa mendampingi tugas-tugas suami setiap saat.

Beda dengan Suraidah, Wahyu sepertinya sudah sempat bersentuhan dengan kegiatan PKK. Dia sempat menjadi wakil ketua II TP PKK Samarinda.  Seperti juga Suraidah, Wahyu ternyata sempat menjadi caleg DPRD Kaltim dari Partai Gerindra. Tapi wanita berusia 52 tahun ini gagal terpilih.

Terlepas soal itu, pengurus PKK bakal melihat penampilan yang menarik dan unik dari Syarifah Suraidah. Dia adalah ibu 13 anak yang semuanya dilahirkan dari rahimnya. Tentu tidak semua ibu mampu seperti ini. Tapi dia tetap tampil segar, sehat dan modis. Sesuatu yang luar biasa, yang tidak banyak ditemukan dari wanita lain.

Mungkin yang agak repot kalau menjelaskan program Keluarga Berencana (KB). Sebab KB adalah program pemerintah untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk, mengatur jarak kelahiran, dan membatasi angka kelahiran. Dulu terkenal slogan KB: “Dua Anak Cukup,” tapi belakangan diubah menjadi “Dua Anak Lebih Sehat.”

Masalah KB juga masuk dalam 10 Program Pokok PKK. Dia tercantum di poin ke-7 yang menyangkut Bidang Kesehatan. Di situ ada yang namanya Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu. Ada 5 pelayanan dasar di Posyandu, salah satunya adalah masalah Keluarga Berencana.

Bagi Rudy dan Syarifah memelihara 13 anak tentu tidak masalah. Karena didukung kondisi ekonomi yang mumpuni. Kekayaannya ratusan miliar. Bisa menafkahi keluarga tujuh turunan. Kabarnya kalau mau jalan bareng bersama mereka menyiapkan dua bus mini. Seru sekali. Tiap anak katanya punya baby sitter sendiri-sendiri.   

Syarifah Suraidah suka mengenakan busana seperti wanita Eropa dengan dandanan bernuansa klasik, mengenakan topi lebar yang biasa disebut bucket hat. Rambutnya dicat pirang. Sangat fashion dan pede. 

Orang sekelilingnya suka memanggil dia sebagai Bunda Harum. Istilah Harum berasal dari nama suaminya, Haji Rudy Mas’ud yang disingkat menjadi Harum.

Karena dia suka hal yang berbau fashion, mungkin Dekranasda Kaltim bakal lebih maju lagi. Dekranasda adalah badan yang dibentuk Pemda untuk melestarikan, mengembangkan dan memajukan kerajinan daerah. Tapi tantangan Bunda Harum, dia harus banyak dan sering mengenakan busana, tas dan asesori yang bernuansa kearifan lokal. Tidak bisa lagi berpamer ria dengan barang-barang branded yang banyak dimiliki dan dipakainya selama ini.

Syarifah Suraidah bersama ratu dangdut Hj Elvy Sukaesih.

Wanita keturunan Arab ini lahir di Balikpapan. Tanggal kelahirannya sangat istimewa, 1 Januari 1981. Persis tahun baru. Lebih tua sedikit dari suaminya. Sekolahnya dari SD sampai SMP ditempuh di Penajam, PPU. Kampung halaman keluarganya. Kemudian lanjut ke Sekolah Perawatan Kesehatan di Balikpapan. Sampai akhirnya disunting Rudy Mas’ud, anak keluarga minyak dari Kampung Baru. 

Karena Rudy ketua DPD Golkar Kaltim, dia didaulat menjadi ketua Ikatan Istri Partai Golkar (IIPG) Kaltim. Dia juga punya relawan bernama Bestie Syarifah Suraidah (BSS). Jumlahnya ribuan dan berperan memenangkan dia merebut 71.496 suara dalam Pileg 2024.

Selain itu bersama suaminya, Syarifah juga mendirikan Yayasan Harum Center Kaltim. Juga menjadi direktris PT Barokah Perkasa Group, perusahaan yang bergerak di bidang galangan kapal tanker.

SUKA BERBAGI DAN BLUSUKAN 

Beberapa media banyak memuji Bunda Harum. Wanita ini disebut suka blusukan, berbagi, dan melakukan aksi sosial kepada keluarga yang tidak mampu.

Sebentar lagi bulan Ramadan. Dia pasti banyak menggelar acara berbuka puasa bersama di kediamannya yang luas dan mewah di Kawasan Pulau Atas, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda. Atau di Lamin Etam, yang menjadi rumah dinas suaminya. 

Menjelang Idulfitri, semua karyawannya di PT Barokah  akan mendapat THR dan santunan lainnya. Juga menggelar open house dengan beraneka makanan yang lezat dan nikmat. “Bunda Harum baik sekali untuk kesejahteraan kami dan keluarga,” kata beberapa karyawannya.

Syarifah juga gemar blusukan. Kalau blusukan ke mana-mana selalu disertai aksi sosial. Dia membagi-bagikan sembako dan beberapa barang kebutuhan pokok lainnya kepada masyarakat tidak mampu. Ribuan orang yang mendapatkannya.

Ke depan jumlah yang dibagi-baginya pasti bertambah banyak. Maklum dia dan suaminya menjadi orang nomor satu di Kaltim. Jumlah penduduk Kaltim 2024 sekitar 4 juta orang. Di situ terdapat 211 ribu lebih yang masuk kategori penduduk miskin.

Anak-anak juga suka kalau ketemu Bunda Harum. Sudah pasti mereka dapat saweran. Siapa yang tidak suka. Makanya nama Bunda Harum selalu dinilai harum. Harum namanya juga sangat harum parfumnya.(*)  

*) Opini penulis ini merupakan tanggung jawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi kaltimtoday.co

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp 



Berita Lainnya