Daerah

Gratispol Tetap Berlanjut di 2026, Pemprov Kaltim Siapkan Anggaran Rp1,4 Triliun

Kaltim Today
21 November 2025 06:35
Gratispol Tetap Berlanjut di 2026, Pemprov Kaltim Siapkan Anggaran Rp1,4 Triliun
Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji. (Pemprov Kaltim)

Kaltimtoday.co - Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji, menegaskan bahwa program bantuan pendidikan Gratispol akan tetap menjadi prioritas pada tahun 2026. Hal itu ia sampaikan dalam Diskusi Publik “Tuk Ki Tak Ki Tuk Gratispol Supaya Baik Jalannya” yang digelar Media Arus Bawah di Creative Hub Temindung Samarinda, Kamis (20/11/2025).

Meskipun Kaltim mengalami penurunan Dana Transfer ke Daerah (TKD) hingga Rp7 triliun, pemerintah provinsi tetap berkomitmen mempertahankan program ini. Bahkan, anggaran Gratispol akan dinaikkan menjadi Rp1,4 triliun untuk mendukung sekitar 130.000 hingga 140.000 mahasiswa dari semester pertama hingga semester delapan.

Di tahun sebelumnya, program Gratispol baru mencakup 32.853 mahasiswa dengan pagu anggaran Rp200 miliar. Peningkatan alokasi anggaran di tahun mendatang disebut penting untuk memperluas penerima bantuan.

“Gratispol tidak boleh hilang. Tahun 2026 kami pastikan tetap berjalan,” ujar Seno Aji.

Penurunan APBD Kaltim dari sekitar Rp21 triliun menjadi kurang lebih Rp14 triliun diperkirakan akan memengaruhi kondisi fiskal daerah. Namun Pemprov telah menyiapkan anggaran sebesar Rp1,4 hingga Rp2 triliun untuk menjamin keberlanjutan Gratispol dan sejumlah program prioritas lainnya.

Seno Aji juga memastikan bahwa seluruh mahasiswa asal Kaltim akan mendapatkan pembebasan Uang Kuliah Tunggal (UKT). Kebijakan ini diambil untuk memastikan manfaat program pendidikan dapat dirasakan lebih merata oleh semua kalangan.

Menjelang akhir tahun anggaran, Pemprov meminta perguruan tinggi untuk mempercepat proses administrasi agar serapan anggaran Gratispol berjalan maksimal. Ia mengingatkan agar tidak ada dana yang tersisa dan harus dikembalikan ke pemerintah pusat.

“November–Desember semua harus selesai. Jangan sampai anggaran kembali ke negara,” tegasnya.

Acara diskusi publik tersebut juga dihadiri Sekretaris Diskominfo Kaltim, Edi Hermawanto Noor, serta Kepala Biro Adpim Setda Kaltim, Syarifah Alawiyah.

[RWT] 



Berita Lainnya