Kaltim

Guru ASN di Kutai Barat Mogok Massal, Protes Pemotongan TPP dan Janji yang Tak Kunjung Ditepati

Kaltim Today
17 September 2025 14:26
Guru ASN di Kutai Barat Mogok Massal, Protes Pemotongan TPP dan Janji yang Tak Kunjung Ditepati
Guru ASN memasang spanduk mogok kerja untuk memperjuangkan hak-hak mereka.

SENDAWAR, Kaltimtoday.co - Ratusan guru aparatur sipil negara (ASN) di Kutai Barat melakukan aksi mogok kerja pada Rabu (17/9/2025). Aksi ini dipicu kekecewaan atas kebijakan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) yang dinilai tidak setara dengan kelas jabatan dan kembali mengalami pemotongan.

Guru SDN 016 Bongan, Nadya Oktavianti, mengatakan perjuangan terkait TPP sebenarnya sudah berlangsung lama, termasuk melalui rapat dengar pendapat (RDP) dengan DPRD. Namun janji evaluasi yang disampaikan legislatif tidak pernah terealisasi.

“Jauh sebelum ini kami sudah berjuang melalui RDP dengan DPR, mereka berjanji untuk mengkaji ulang masalah TPP guru. Namun ternyata omong kosong, kami diberi janji lagi dan janji terus,” ungkap Nadya.

Ia menambahkan, nilai TPP yang diterima guru terus menurun. “Dari awal TPP kami sudah tidak setara dengan kelas jabatan. Harus terima lagi dipotong tahun ini Rp1 juta dan pajak Rp150 ribu. Awalnya kami terima Rp3,5 juta, sekarang tinggal Rp2,35 juta,” jelasnya.

Berdasarkan hasil pertemuan pada Senin (15/9/2025) antara perwakilan guru ASN dengan Tim Pertimbangan Bupati, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), dan Dinas Pendidikan Kutai Barat, disampaikan tiga poin penting. Pertama, belum ada kesepakatan final soal besaran TPP.

Kedua, penetapan TPP tahun 2026 akan melibatkan Lembaga Administrasi Negara (LAN) dan perwakilan guru. Ketiga, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) meminta kepala sekolah memberikan edukasi kepada tenaga ASN terkait kedisiplinan meski ada ajakan mogok.

Sementara itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kubar dalam berita acara tertanggal 15 September yang diterima Kaltimtoday.co menyatakan akan memfasilitasi pertemuan lanjutan dengan OPD terkait paling lambat 19 September 2025. Jika sampai batas waktu tersebut tidak ada kejelasan, guru ASN berkomitmen melanjutkan aksi mogok.

Guru Mogok Massal Kubar
Guru ASN di Kubar membentangkan spanduk-spanduk di sekolah untuk menuntut TPP. (Foto: Istimewa)

Kepala Disdik Kubar, RL Bandarsyah, dalam video yang beredar pada 15 September juga memberi jaminan.

“Kami telah bersepakat akan melakukan pertemuan paling lambat Jumat, 19 September 2025, bersama Bupati, TAPD, dan perwakilan guru,” ucapnya dalam video.

Ratusan Guru Sudah Mogok, Puluhan Sekolah Terimbas

Pantauan di lapangan, aksi mogok kerja guru ASN sudah meluas di berbagai sekolah, Rabu (17/9/2025). Dari data yang diterima Kaltimtoday.co, tercatat setidaknya 29 sekolah sudah menghentikan kegiatan belajar-mengajar. Guru di Kubar membuat poster dan spanduk mogok kerja hingga tuntutan mereka diterima.

Sekolah itu di antaranya SMPN 1 Barong Tongkok, SDN 013 Barong Tongkok, SDN 001 Barong Tongkok, SDN 004 Barong Tongkok, SDN 012 Jempang, SDN 001 Long Iram, SMPN 2 Gunung Rampah, SDN 010 Tering, SDN 012 Tering, SMPN 2 Bangun Sari, SDN 002 Sekolaq Dara, SDN 007 Linggang Bigung, SDN 003 BT, SMPN 1 Tering, SDN 001 Linggang Bigung, SMPN 4 Linggang Marimun, SMPN 3 Besiq Damai, SDN 010 Barong Tongkok, SDN 014 Mook Manaar B, SDN 009 Barong Tongkok/Eheng, SDN 008 Barong Tongkok/Engkuni Pasek, SMPN 3 Kelian Dalam Tering, SDN 001 Tanjung Isuy/Jempang, SDN 011 Nyuatn, SDN 005 Linggang Bigung, SDN 010 Damai, SMPN 1 Long Iram, SMPN 1 Linggang Bigung, hingga SMPN 1 Tanjung Isuy.


Catatan Redaksi

Artikel ini disusun berdasarkan informasi yang diperoleh dari pernyataan guru ASN, dokumen rapat, serta data lapangan yang diterima redaksi. Kaltimtoday.co masih berupaya menghubungi Pemerintah Kabupaten Kutai Barat, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta pihak-pihak terkait lainnya untuk mendapatkan konfirmasi dan klarifikasi resmi. Artikel akan diperbarui segera setelah kami memperoleh keterangan tambahan.

[TOS]



Berita Lainnya