Nasional
Gus Yahya: Profil Ketua Umum PBNU yang Mencuri Perhatian Pasca Tegaskan Tidak Ada Capres atau Cawapres dari NU
Kaltimtoday.co - Gus Yahya, nama yang semakin meroket di kancah politik dan agama Indonesia setelah mengklarifikasi bahwa Nahdlatul Ulama (NU) tidak akan memiliki calon presiden atau wakil presiden dalam kontestasi politik. Penegasannya ini memicu minat besar dari masyarakat yang ingin mengenal lebih dalam tentang profil Gus Yahya.
Gus Yahya, yang bernama lengkap Yahya Cholil Staquf, saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Ia menegaskan bahwa jika ada tokoh dari kalangan NU yang terlibat dalam dunia politik, hal itu bukanlah representasi dari NU sebagai organisasi, melainkan lebih pada kredibilitas pribadi tokoh tersebut.
Lantas, siapakah sosok Gus Yahya ini? Berikut adalah profil lengkap Gus Yahya yang diambil dari berbagai sumber terpercaya:
Masa Jabatan Sebagai Ketua Umum PBNU
Gus Yahya berhasil memenangkan jabatan Ketua Umum PBNU periode 2021-2026 dengan dukungan kuat dari 337 suara muktamirin PBNU. Sebelumnya, ia juga menjabat sebagai Katib Aam PBNU, posisi yang menunjukkan peran aktifnya dalam organisasi tersebut.
Tahun Kelahiran dan Keturunan
Lahir pada tahun 1966 di Rembang, 16 Februari, Gus Yahya merupakan putra dari KH. Muhammad Cholil Bisri, salah satu pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan ibunya bernama Muchisnah. Keturunan agama dalam keluarganya tampak dari hubungannya dengan KH. Bisri Mustofa, tokoh besar NU dan pengarang Kitab Tafsir Al Ibris, serta pamannya, KH. Mustofa Bisri atau akrab disapa Gus Mus, yang merupakan pengasuh Pondok Raudlatut Thalibin. Menariknya, Gus Yahya juga merupakan kakak dari Menteri Agama, Gus Yaqut.
Riwayat Pendidikan
Pendidikan adalah landasan penting dalam perjalanan Gus Yahya. Ia belajar di pesantren dan menjadi murid dari KH. Ali Maksum di Madrasah Al-Munawwir Krapyak, Yogyakarta. Gus Yahya juga menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Gadjah Mada, di mana ia terlibat aktif dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Yogyakarta.
Peran sebagai Juru Bicara dan Dewan Pertimbangan Presiden
Gus Yahya pernah ditunjuk sebagai juru bicara Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada periode 1999-2001, yang membentuk hubungan erat dengan Gus Dur, Presiden ke-4 Indonesia. Tidak hanya itu, ia juga dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden hingga tahun 2019.
Inisiator Institut Keagamaan di Amerika Serikat
Pada tahun 2014, Gus Yahya memimpin pendirian Bayt Ar-Rahmah Li ad-Da'wah al-Islamiyah di California, Amerika Serikat. Lembaga ini bertujuan mengkaji agama Islam dengan fokus pada perdamaian dan rahmat bagi alam semesta.
Jejak Prestasi yang Mencuat
Gus Yahya tidak hanya dikenal sebagai Ketua Umum PBNU, melainkan juga memiliki jejak prestasi yang menonjol di tingkat nasional maupun internasional:
- Terlibat dalam perumusan kebijakan Dewan Eksekutif Agama Amerika Serikat-Indonesia, sebuah organisasi yang lahir dari perjanjian bilateral antara kedua negara.
- Dalam bidang politik internasional, Gus Yahya menjadi utusan GP Anshor dan PKB di jaringan Centrist Democrat International (CD) dan European People's Party (EPP) di Eropa dan dunia.
- Diundang untuk menyampaikan pidato mengenai resolusi konflik keagamaan oleh American Jewish Committee (AJC).
Profil dan prestasi Gus Yahya tidak hanya mencerminkan peran pentingnya dalam dunia agama, tetapi juga menegaskan kontribusinya dalam merangkul harmoni dan perdamaian lintas agama serta hubungannya dengan dunia politik internasional.
Related Posts
- Pergub Kaltim No. 6/2024 Jadi Solusi Perpanjangan Waktu Penyelesaian Proyek Pembangunan
- BPSDM Kaltim: AI sebagai Kunci Transformasi Digital di Sektor Publik
- Debat Panas Pilgub Kaltim
- Balikpapan Tertinggi! Umur Harapan Hidup Penduduk Kaltim Meningkat dalam 10 Tahun Terakhir
- 4.479 Berkas Dimusnahkan, DPK Terima Penyerahan 142 Arsip Statis dari Dispora Kaltim