Advertorial
Hamdam Akui Perlu RTD untuk Selamatkan 4 Kelurahan dan Desa di Sepaku
Kaltimtoday.co, Penajam - Bendungan yang berada di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Uatar (PPU) dicanangkan sebagai infrastruktur penyediaan kebutuhan air baku dan pengendalian banjir di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan bahwa, bendungan tipe urugan tanah homogen tersebut memiliki kapasitas tampung 10,6 juta meter kubik dengan luas genangan 280 hektare.
Meski digadang-gadang sebagai penyediaan air baku dan memiliki manfaat untuk mereduksi banjir, namun ancaman turut menyertai hadirnya bendungan ini. Perlu adanya mitigasi yang baik guna menjamin keselamatan warga di sana.
Bupati PPU Hamdam mengatakan, harus ada mitigasi terutama terkait evakuasi serta memiliki titik jalur evakuasi yang jelas. Adanya Rencana Tindak Darurat (RTD) bisa menjadi angin segar menyoal keselamatan warga di sana. Pasalnya, jika bendungan jebol, akan langsung meluluhlantakkan empat desa dan kelurahan di sana.
“Kegiatan ini salah satu persyaratan untuk bendungan itu mendapatkan sertifikasi layak atau tidak. Layak secara teknis untuk difungsikan. Itu tahapan sebelum pengerjaan fisik selesai,” terangnya saat ditemui media pada Rabu (5/4/2023).
Hamdan membeberkan, progres bendungan tersebut telah menyentuh 80 persen pengerjaan. Ia merasa perlu adanya rangkaian dari kegiatan tersebut untuk melengkapi rencana tindakan kedaruratan.
Musabab, jika terjadi keadaan darurat seperti bendungan jebol masyarakat harus paham melakukan apa dan di mana tempat evakuasinya. Semua tindakan tersebut diakui sudah dipersiapkan dan kini akan disosialisasikan.
“Itu kan teknis tidak bisa kita tolak. Itu kajian teknis yang memitigasi kalau jebol, maka air yang sekian juta kubik mengalir melalui sungai. Masyarakat harus diangkat, ternaknya harus diangkut, diselamatkan," ujarnya.
Hamdam menilai jika usulan relokasi warga lokal bukan menjadi pilihan yang baik. Ia menganggap desain bendungan tersebut bukan dibuat asal-asalan.
“Itu sudah memperhitungkan faktor keamanannya,” tuturnya.
Ia merapalkan jika bisa saja ada faktor lain yang mempengaruhi terjadinya bencana dari bendungan tersebut, salah satunya faktor alami. Sebab tidak ada yang bisa menampis jika itu terjadi.
“Kalau manusia menghitungnya sudah sangat safety terus tiba-tiba bencana, ya jebol. Tidak perlu dipikirkan direlokasi,” tandasnya.
[RWT | ADV DISKOMINFO PPU]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Sudah Serap Anggaran Rp 836 Miliar, Bendungan Sepaku Semoi Belum BIsa Suplai Air ke IKN
- OIKN Jelaskan Penyebab dan Upaya Penanganan Banjir di Sepaku
- Desa Loh Sumber Dorong Regenerasi Petani Muda untuk Hadapi Persaingan Era IKN
- Wandi Sebut Dapil IV Siap Jadi Penyangga Pangan Utama untuk IKN
- AHY Dorong Pengusaha Kadin Berperan dalam Pembangunan IKN