Kukar

Hampir Dua Tahun Belajar Daring, Satgas Covid-19 Disdikbud Kukar: Pembelajaran Praktik Baik Bisa Diterapkan

Kaltim Today
09 Agustus 2021 19:18
Hampir Dua Tahun Belajar Daring, Satgas Covid-19 Disdikbud Kukar: Pembelajaran Praktik Baik Bisa Diterapkan
Ketua Satgas Covid-19 Disdikbud Kukar, Tulus Sutopo. (Supri/Kaltimtoday.co).

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Sejak awal wabah pandemi Covid-19 pada Maret 2020 lalu, pembelajaran dalam jaringan (daring) atau online mulai diberlakukan.

Hingga kini, pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah belum dapat dipastikan. Mengingat, lonjakan kasus Covid-19 terutama di Kukar belum menurun.

Tak terasa hampir dua tahun siswa/siswi sekolah belajar daring di rumah masing-masing. Tentunya guru perlu meningkatkan kompetensi berinovasi supaya sistem pembelajaran lebih mudah dipahami siswa.

Menanggapi hal ini, Ketua Satgas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar, Tulus Sutopo mengatakan, karena pembelajaran daring bisa dikatakan kondisi darurat wabah Covid-19. Tentu banyak kekurangan-kekurangan karena sebelumnya tidak terbiasa belajar online.

"Berbekal pengalaman selama setahun lalu, pada saat guru belajar secara online ternyata belum memperhatikan keinginan dan kemauan murid yang bisa mengobati pembelajaran luring atau tatap muka itu sendiri," kata Tulus Sutopo kepada Kaltimtoday.co, Senin (9/8/2021).

Oleh karenanya, pihaknya mencari informasi semaksimal mungkin melalui gaya pembelajaran di kabupaten/kota lain.

Disdikbud Kukar ucap Tulus, sudah bekerjasama dengan Tanoto foundation yang secara nasional membimbing peningkatan inovasi pembelajaran di Indonesia.

Salah satu inovasi pembelajaran agar tidak monoton, yakni bertema praktik baik. Pada saat belajar daring, guru menampilkan siswanya untuk menjelaskan tugas yang diberikan kepada siswa lainnya. Sehingga murid juga bisa mengasah kemampuan dan keterampilan.

"Secara otomatis siswa menjadi guru juga saat belajar daring," jelas Ketua Satgas Disdikbud Kukar sekaligus Kabid Pendidikan Dasar.

Selain itu, para guru juga dibekali teknis pembelajaran oleh kementerian sehingga semua teknis yang didapatkan bisa diimplementasikan.

Tulus menekan, pembelajaran saat ini tidak diwajibkan tuntas kurikulum tapi habibat atau komunitas belajar yang prospek baik. Jadi tidak ada harus tuntas kurikulum, tidak ada.

"Anak-anak yang hadir di daring itu sudah hadir saja sudah lulus. Jadi jangan dipersulit. Anak anak sudah ikut daring terus, saat ujian nilainya rendah itu hampir-hampir tidak mempengaruhi untuk tidak lulus. Harus diluluskan," pungkasnya.

[SUP | NON | ADV DISKOMINFO KUKAR]



Berita Lainnya