Advertorial
Harga Pangan di Balikpapan Stabil, Beberapa Komoditas Alami Kenaikan
Kaltimtoday.co, Balikpapan - Dinas Perdagangan (Disdag) Balikpapan melaporkan bahwa harga kebutuhan pokok di kota ini relatif stabil. Namun, terdapat beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga.
Kepala Disdag Balikpapan, Haemusri Umar, mengungkapkan bahwa harga telur ayam ras mengalami penurunan.
“Untuk harga telur ayam rata-rata berada di Rp 33 ribu per kilogram sama seperti hari sebelumnya,” ucapnya.
Selain itu, harga telur bebek tetap stabil di Rp 3.100 per butir dan telur ayam kampung di Rp 58 ribu per kilogram. Harga daging sapi murni juga stabil di Rp 150 ribu per kilogram.
Harga beras di Balikpapan juga masih stabil. Haemusri menyebutkan, beras premium dijual seharga Rp 17.520 per kilogram, sementara beras medium termahal Rp 15.160, dan beras medium termurah Rp 13.080 per kilogram.
“Untuk harga sayuran di Balikpapan banyak yang turun di hari ini,” imbuhnya.
Sebagai contoh, harga kangkung yang sebelumnya dikatakan mengalami inflasi oleh Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik, justru turun 8,00% per ikat di Balikpapan.
“Yang turun drastis itu harga bayar, sebelumnya Rp 17.300 hari ini Rp 13.200, Kemudian harga sawi saat ini Rp 13.400, untuk harga sebelumnya Rp 15 ribu per ikatnya,” tukasnya
Namun, ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga. Harga daging ayam potong di Balikpapan naik 3,66%, dari Rp 38.300 menjadi Rp 39.700 per kilogram. Haemusri menjelaskan bahwa kenaikan ini diduga akibat kenaikan harga pakan ternak dan ketersediaan ternak yang terbatas.
“Untuk kemarin harga daging ayam potong itu rata-rata Rp 38.300 dan hari ini Rp 39.700,” jelasnya di Balikpapan, Selasa (23/7/24).
Harga sayuran seperti kacang panjang mengalami kenaikan 1,82 persen atau Rp 200 perak. Lebih jelasnya bila kemarin harga per ikatnya Rp 11 ribu hari ini berada di harga Rp 11.200.
Masih Haemusri, untuk bahan pokok lainnya seperti cabe merah juga mengalami penurunan dari harga Rp 48.600 menjadi Rp 45.100.
“Cabe keriting juga turun dari Rp 50.100 menjadi 49.600, kemudian cabe rawit Rp 62 ribu menjadi Rp 60 ribu. Semua dalam hitungan per Kilogram,” ungkapnya.
Lanjut Haemusri, kendati harga bersifat dinamis, namun tetap dibutuhkan swasembada, untuk itu perlu dilakukan koordinasi dengan daerah lain.
“Balikpapan ini adalah kota jasa, dan rata-rata bahan pokok ini didatangkan dari Pulau Sulawesi dan Pulau Jawa,” ucapnya.
Di sisi lain, Haemusri mengatakan Penjabat (pj) Gubernur juga tegah berupaya menyiapkan lahan untuk swasembada khususnya swasembada beras.
“Saat ini kami belum tahu persis itu berada di mana, tapi yang jelas Balikpapan tidak menutup kemungkinan mendapatkan sokongan produksi dari sana,” tutupnya.
[RWT |ADV DISKOMINFO BALIKPAPAN]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- Tingkatkan Nilai Tambah, Singkong dan Nangka Jadi Alternatif Komoditas baru
- Produksi Beras di Berau Hingga 2023 Menurun, Ini Penyebabnya
- Dispertan PPU Tekankan Pentingnya Sinergi untuk Ketahanan Pangan
- Dispertan PPU Pastikan Sentra Pangan Babulu Masih Aman dan Produktif
- DKP PPU Lakukan Monitoring Ketat terhadap Balita Penerima Bantuan Pangan, Fokus pada Status Gizi