Kaltim
Isran Noor dan Hadi Mulyadi Sukses Tingkatkan Ekspor Non-Migas Kaltim
Kaltimtoday.co, Samarinda - Di bawah kepemimpinan Gubernur Isran Noor dan Wakil Gubernur Hadi Mulyadi sejak 2018, Kalimantan Timur (Kaltim) telah menunjukkan prestasi luar biasa di sektor perdagangan. Kaltim sukses mempertahankan posisinya sebagai salah satu pemain utama ekspor non-migas di Indonesia, khususnya di luar Pulau Jawa.
Ketua Tim Pemenangan Isran Noor-Hadi Mulyadi, Iswan Priady, memaparkan bahwa pada awal masa kepemimpinan Isran Noor pada 2018, Kaltim mencatatkan surplus perdagangan sebesar Rp201 triliun. Dalam lima tahun, angka tersebut melonjak menjadi Rp334 triliun pada akhir 2023.
“Lonjakan ini mencerminkan strategi pengelolaan ekonomi yang tepat, serta kemampuan memanfaatkan potensi sumber daya alam yang dimiliki Kalimantan Timur secara optimal,” ujar Iswan Priady.
Kontribusi Signifikan Kaltim di Sektor Ekspor Non-Migas
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan dan Badan Pusat Statistik (BPS), Kaltim terus berada di peringkat teratas ekspor non-migas nasional. Pada 2022, Kaltim menduduki peringkat tiga besar penyumbang ekspor non-migas di Indonesia, sekaligus menjadi yang terbesar di luar Pulau Jawa.
Pada tahun tersebut, Kaltim mencatatkan nilai ekspor non-migas sebesar USD33,466 juta. Meskipun mengalami sedikit penurunan menjadi USD25,225 juta pada 2023, kontribusi Kaltim terhadap ekspor nasional tetap signifikan, dengan persentase 10,39%.
“Data ini menunjukkan betapa strategisnya peran Kalimantan Timur dalam mendukung pasar ekspor nasional dan internasional. Provinsi ini berhasil memperkuat posisinya sebagai motor penggerak ekonomi non-migas Indonesia,” jelas Iswan.
Keberhasilan ini bukanlah hasil kebetulan. Selama masa kepemimpinannya, Isran Noor dan Hadi Mulyadi menerapkan berbagai kebijakan strategis yang mendukung pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, pembangunan infrastruktur ekspor, dan kemitraan erat dengan sektor industri.
“Di tengah tantangan ekonomi global, Kalimantan Timur tetap menunjukkan daya saing yang tinggi dan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional,” tambah Iswan.
Keberhasilan Kalimantan Timur dalam meningkatkan ekspor non-migas diharapkan dapat terus berlanjut. Hal ini tidak hanya memperkuat posisi provinsi di tingkat nasional, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal dan kesejahteraan masyarakat.
“Dengan pencapaian ini, Kalimantan Timur semakin mengukuhkan dirinya sebagai salah satu pilar utama ekonomi Indonesia di sektor non-migas,” tutup Iswan Priady.
[RWT]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- Perumusan Subsidi BBM 2025 Hampir Final, Skema Mengarah ke BLT
- Sekolah di Kukar Diminta Galakkan Gerakan Etam Mengaji, MTQ Antar Sekolah Bakal Digelar
- Pj Gubernur Kaltim Soroti Penanganan Kasus Muara Kate, Akan Bangun Komunikasi dengan Polda dan 48 Inspektur Tambang
- Pj Gubernur Kaltim Umumkan Kenaikan UMSK 2025 di 7 Kabupaten/Kota, Kota Bontang Catat Upah Sektoral Tertinggi
- Sudah 30 Hari Kasus Muara Kate Tanpa Kejelasan, Koalisi Masyarakat Sipil Kembali Desak Pj Gubernur Kaltim Bertindak