Kaltim
Jelang HUT RI Ke-79 di IKN, BMKG Lakukan Rekayasa Cuaca hingga Habiskan 22 Ton Garam
Kaltimtoday.co - Jelang upacara peringatan Kemerdekaan Indonesia ke-79 yang berlangsung di Ibu Kota Nusantara (IKN), BMKG melakukan rekayasa cuaca untuk mencegah gangguan cuaca selama persiapan dan perayaan HUT RI tersebut.
Dilansir RRI, Adi Bayu Rusandi selaku Perekayasa Ahli Muda Kedeputian Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, menjelaskan bahwa rekayasa dilakukan melalui Operasi Modifikasi Cuaca.
"Kami selalu melakukan operasi ini secara bertahap dan berjenjang sesuai dengan pemetaan wilayah atau daerah yang berpotensi terjadi hujan," ujarnya pada Senin (15/7/2024), dikutip RRI.
Dukungan Pesawat dan Peningkatan Intensitas Operasi
Setiap operasi modifikasi cuaca dilakukan dengan maksimal untuk mencapai hasil yang diinginkan. Ia menjelaskan, penyemaian kali ini ditingkatkan menjadi tiga hingga empat kali dalam setiap periode dari sebelumnya yang hanya dilakukan dua kali saja.
Dalam mendorong operasi modifikasi cuaca BMKG akan mendapatkan tambahan dua pesawat. Pesawat tersebut akan digunakan sebagai sarana pendukung utama dalam operasi. Salah satunya pesawat berjenis Caravan yang diterima dari pihak swasta.
Hingga kini, pihak BMKG tengah berkoordinasi lebih lanjut untuk mendapatkan kejelasan jumlah dan kemungkinan bertambahnya rekanan.
Habiskan Puluhan Ton Garam dalam 3 Periode
Dilansir RRI, BMKG gunakan puluhan ton garam dalam operasi rekayasa cuaca dalam tiga periode. Adi menjelaskan masing-masing periode memiliki tujuan yang berbeda.
- Periode pertama (25-26 Februari 2024): Pembasahan area kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) guna mengurangi debu saat pengerjaan konstruksi.
- Periode kedua (22-26 April 2024): Peningkatan tampungan waduk Sepaku Semoi
- Periode ketiga (24-26 Juni 2024): Memperlancar proses pembangunan konstruksi jalan dan bandara di IKN.
Rincian Rekayan Cuaca di Juli 2024
Rekayasa selanjutnya dilakukan pada Juni, Juli hingga Agustus 2024 yang bertujuan mendistribusikan curah hujan di wilayah IKN jelang pelaksanaan upacara HUT Kemerdekaan Indonesia nantinya.
Berdasarkan data per 9 Juli 2024, sebanyak 38 penerbangan penyemaian dengan total 23 hari modifikasi cuaca yang membutuhkan waktu 75 jam 55 menit untuk durasi penerbbang telah menghabiskan 22 ton 400 kg garam semai.
Rapat Koordinasi untuk Pemantapan Operasi
BMKG juga melaksanakan rapat koordinasi untuk memantapkan Operasi Modifikasi Cuaca selanjutnya. Operasi ini merupakan proses finalisasi persiapan menjelang upacara yang akan dihadiri oleh Presiden RI, Joko Widodo.
Tugas utama mereka adalah mengurangi redistribusi curah hujan di sekitar wilayah IKN dan daerah penyangga. BMKG melakukan penyemaian di Selat Makassar sehingga tidak menyebabkan hujan di darat.
Tindakan rekayasa cuaca yang dilakukan BMKG diharapkan upacara peringatan HUT RI Ke-79 di IKN dapat berjalan lancar tanpa gangguan cuaca.
Persiapan Lokasi Upacara di IKN
Dilansir artikel Kaltim Today sebelumnya, pembangunan infrastruktur di IKN semakin dikebut. Infrastruktur dasar seperti air bersih, listrik, dan internet akan siap digunakan saat perayaan 17 Agustus mendatang.
Selain itu, bandara Nusantara IKN dapat digunakan mulai 1 Agustus 2024. Bandara VVIP ini menjadi pintu masuk bagi Presiden, menteri, duta besar, dan tamu-tamu penting lainnya di IKN.
Para pasukan pengibar bendera atau paskibaraka juga telah dipilih. Sebanyak 76 siswa siswi SMA terbarik dari 38 provinsi di Indonesia akan bertugas di upacara HUT Kemerdekaan ke-79 RI di IKN.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- ASN Terus Menanti Kepastian Jadwal Pindah Ke IKN
- Target Baru Presiden Prabowo untuk IKN: Mulai Berkantor dan Pindahkan ASN 17 Agustus 2028
- Prakiraan Cuaca BMKG: Ini Wilayah di Indonesia yang Dilanda Hujan dan Petir
- Masjid Negara IKN Siap Digunakan untuk Salat Idulfitri 2025, Kapasitas Capai 60.000 Jemaah
- Sudah Serap Anggaran Rp 836 Miliar, Bendungan Sepaku Semoi Belum BIsa Suplai Air ke IKN