Daerah
Jelang Peresmian, Taman Super Hero di Pasar Tangga Arung Tuai Dukungan dan Kritik
Kaltimtoday.co, Tenggarong - Daya tarik ruang terbuka publik Taman Super Hero di kawasan Pasar Tangga Arung, Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar), kian dinantikan masyarakat untuk segera dibuka. Menjelang peresmiannya, keberadaan patung-patung super hero di kawasan taman tersebut memunculkan beragam respons, mulai dari dukungan hingga penolakan yang dikaitkan dengan aspek budaya.
Salah satu warga Tenggarong Seberang, Musyadi, menilai keberadaan patung-patung tersebut sebagai hal positif. Menurutnya, taman itu dapat menjadi ruang rekreasi baru, khususnya bagi anak-anak.
“Ya, tanggapannya bagus aja, sesuai lah. Bisa buat kreasi dan hiburan anak-anak juga. Terus model pasarnya juga tidak itu-itu aja,” katanya.
Musyadi mengaku sempat datang bersama istri dan keponakannya ke kawasan taman tersebut dengan harapan bisa menikmati fasilitas yang ada. Namun, karena masih dalam proses pembangunan, mereka hanya bisa melihat dari luar area taman.
Keponakannya pun terlihat antusias dan tak sabar ingin melihat langsung patung-patung super hero yang berdiri di kawasan tersebut, termasuk berfoto bersama figur-figur fiksi itu.
“Iya, nggak sabar banget. Secepatnya dibuka lah. Udah nggak sabar mau foto-foto sama mama,” ucap anak tersebut.
Di sisi lain, polemik juga muncul terkait penggunaan figur fiksi yang dinilai kurang merepresentasikan unsur kebudayaan lokal.
Warga lainnya, Rara, menilai taman tersebut seharusnya diisi dengan patung atau ikon yang mencerminkan identitas budaya Kutai. Menurutnya, selain sebagai ruang rekreasi, taman juga bisa menjadi sarana edukasi bagi masyarakat.
“Bagus aja patung itu. Tapi kita kan asli Kutai ya, kalau bisa dipasang ikon Kutai seperti lembuswana, seperti itu,” ujarnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kukar, Sayid Fathullah, menilai perbedaan pandangan terkait figur yang berdiri di kawasan taman tersebut merupakan hal yang wajar. Meski Disperindag tidak terlibat langsung dalam pembangunan taman, ia berharap situasi tetap kondusif di tengah perbedaan pendapat yang muncul.
“Kalau dilihat dari sudut pandang anak-anak, tentu mereka akan sangat senang melihat tokoh-tokoh superhero itu. Namun jika dipandang dari perspektif pelaku budaya, tentu tidak ada relevansinya, karena namanya Pasar Tangga Arung, tetapi ornamen yang dipasang tidak mencerminkan kearifan lokal,” tandasnya.
[RWT]
Related Posts
- Yayasan Mitra Hijau Dorong Ekonomi Alternatif dan Transisi Energi Berkelanjutan di Kaltim
- BPJS Ketenagakerjaan dan Kejaksaan Perkuat Sinergi Awasi Pelaksanaan Jaminan Sosial
- BPN Siapkan Lahan Perkebunan Sawit untuk Hunian Sementara Korban Bencana di Sumatra dan Aceh
- DPRD Kaltim Tekankan Labor Supply Harus Profesional dan Miliki Fasilitas Pelatihan Sendiri
- Imunitas Penjaga Lingkungan









