Kaltim
Jembatan Mahakam Ditabrak Lagi, Wagub: KSOP Jangan Cuma Ambil Pungutan
Kaltimtoday.co, Samarinda - Sudah hampir tak terhitung jumlahnya, Jembatan Mahakam terus-terusan di tabrak oleh aktivitas kapal tugboat yang lalu lalang di bawahnya. Yang terakhir, pada Minggu (17/11/2019) sekitar pukul 20.20 Wita. Saat itu aktivitas kendaraan di atas jembatan pun sedang ramai. Tiba-tiba suara dentuman keras terdengar jelas. Tidak hanya menggetarkan jembatan. Namun bangunan disekitarnya pun turut merasakan getarannya. Kepanikan jelas terjadi. Warga berlarian tumpah ruah untuk memastikan asal suara tersebut.
Kemacetan sempat terjadi. Karena takut kondisi diluar kendali. Sejumlah relawan bersama petugas berwajib langsung mengambil alih dengan melakukan arus buka tutup bagi kendaraan roda dua maupun empat yang hendak melintas. Tapi sekitar pukul 20.35 Wita, kondisi bangunan jembatan dipastikan aman. Arus lalulintas pun kembali normal. Bahkan ketika kejadian, Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim Hadi Mulyadi diketahui sedang berada di Hotel Harris dan turut langsung merasakan kejadian tersebut.
"Saat itu saya sedang mendengarkan sambutan dan merasakan getarannya sampai di tempat saya," ungkapnya saat di jumpai, di kantor Gubernur, Jalan Gajah Mada, Senin (18/11/2019).
Dengan tegas, Hadi mengatakan jika kejadian ini memang kerap berulang dan tentu saja menjadi keresahan tersendiri bagi masyarakat. Maka dari itu, ia meminta agar pihak Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Samarinda bisa menerbitkan rambu-rambu dan aturan yang jelas, agar hal tersebut tidak terjadi lagi.
"Yang mengelola KSOP seharusnya ada rambu dan aturan yang jelas. Jangan mungut aja. Saya pikir nggak tau pungutannya berapa. Ya taulah itu berapa jumlah pungutannya. Maksudnya di bikin rambu yang baik dari pihak pengusaha diingatlah karena ini sudah sering," tegasnya.
Selain itu, Hadi juga meminta agar para perusahaan bisa melakukan pembinaan kepada karyawannya. Agar bisa mengantisipasi laluan kapal sebelum melintas di bawah kolong jembatan.
"Jangan tidur aja ini nggak kaya mobil dengan jarak sekian ratus meter harus di banting duluan," imbuhnya.
Hadi pun dengan lantang mengatakan pihaknya akan melakakukan pemanggilan kepada pihak perusahaan. Dan apabila terbukti bersalah, maka ia tidak akan segan memberikan sanksi. Selain itu, hingga saat ini, sebagai orang nomor dua di Kaltim, Hadi mengaku belum mendapatkan laporan sedikitpun dari pihak terkait.
"Laporan terakhir belum ada. Laporan baru dari media. Kalau begini terus gawat, lama lama bisa bubar negara kalau begini caranya. Yakan seharusnya ada laporan segera mungkin baik dari PU, KSOP dan ESDM. Secepatnya saya akan suruh bikin laporannya, " jelasnya.
Sementara itu, Kapolsekta Kawasan Pelabuhan AKP Aldi Alfa Faroqi juga turut membenarkan kejadian tersebut. Saat dikonfirmasi ia mengatakan, setelah mendapatkan laporan, jajaran langsung menelusuri Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Kami menemukan adanya goresan seperti bekas tabrakan. Tapi tiang jembatan relatif masih aman dan utuh," ungkapnya.
Saat itu, polisi berpangkat balok tiga emas ini mengaku mendapatkan sedikit kesulitan. Lantaran waktu kejadiannya saat malam hari. Maka jajarannya sulit menemukan sejumlah keterangan saksi.
"Beberapa abk sudah ada yang diamankan pihak KSOP, saat ini kita sedanf menunggu dan terus melakukan koordinasi dengan pihak KSOP serta Pelindo," pungkasnya.
[JRO |TOS]