Nasional

Kasus Mpox Tersebar di 6 Wilayah Indonesia, Ini Imbauan Kemenkes

Diah Putri — Kaltim Today 20 Agustus 2024 10:42
Kasus Mpox Tersebar di 6 Wilayah Indonesia, Ini Imbauan Kemenkes
Ilustrasi Sebaran Mpox di 6 Wilayah Indonesia. (iStock)

Kaltimtoday.co - Kasus virus cacar monyet atau kerap disebut Mpox mulai tersebar di sejumlah wilayah Indonesia. Melalui laman resminya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan bahwa jumlah kasus Mpox di Indonesia mencapai 88 per 17 Agustus 2024.

Mpox telah menjadi perhatian global. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyematkan status darurat global terhadap Mpox pada 14 Agustus 2024. Masyarakat Indonesia perlu mengetahui gejala dan upaya yang dilakukan terkait wabah ini.

Wilayah Sebaran Mpox di Indonesia

Sebanyak 6 wilayah di Indonesia dikonfirmasi Kemenkes terdapat kasus Mpox. Sebaran kasus ini paling banyak terjadi di DKI Jakarta, diikuti oleh Jawa Barat, Banten, dan beberapa wilayah lainnya. 

Dari total kasus, ada 87 pasien yang dinyatakan sembuh. Puncak kasus Mpox di Indonesia terjadi pada Oktober 2023, berdasarkan tren mingguan dari 2022 hingga 2024.

  1. DKI Jakarta: 59 kasus konfirmasi
  2. Jawa Barat: 13 kasus konfirmasi
  3. Banten: 9 kasus konfirmasi
  4. Jawa Timur: 3 kasus konfirmasi
  5. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY): 3 kasus konfirmasi
  6. Kepulauan Riau: 1 kasus konfirmasi

Waspada Gejala Mpox

  • Munculnya lesi pada kulit
  • Demam
  • Ruam
  • Pembengkakan kelenjar getah bening (limfadenopati)

Durasi penyembuhan pasien Mpox bervariasi antara 2-4 minggu, dengan masa sakit terpendek 14 hari sejak gejala pertama muncul. Virus Monkeypox terdiri dari dua Clade utama:

  • Clade I (Afrika Tengah): Memiliki subclade 1a dan 1b, dengan Case Fatality Rate (CFR) yang lebih tinggi. Subclade 1a ditularkan melalui berbagai mode transmisi, sedangkan subclade 1b terutama ditularkan melalui kontak seksual dengan CFR 11%.
  • Clade II (Afrika Barat): Memiliki subclade IIa dan IIb dengan CFR 3,6%. Clade II lebih sering ditularkan melalui kontak seksual dan merupakan varian yang ditemukan di Indonesia sejak 2022.

Imbauan Kemenkes

Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) mengimbau masyarakat yang diduga terinfeksi Mpox, yakni:

  • Tidak memanipulasi lesi pada kulit, seperti memencet atau menggaruk, karena lesi ini dapat menularkan virus
  • Menghindari berbagi barang pribadi, seperti handuk dan pakaian
  • Segera beri obat jika terdapat luka atau erosif.
  • Pelaku perjalanan diimbau untuk menghindari bepergian ke negara-negara yang terjangkit Mpox dan mengikuti imbauan pemerintah.
  • Gunakan masker medis jika merasa tidak sehat
  • Segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan jika muncul ruam bernanah/keropeng pada kulit 

Meskipun demikian, sejauh ini tidak ada pembatasan perjalanan dari atau ke negara-negara yang mengalami peningkatan kasus Mpox.

Penularan Mpox terjadi melalui kontak langsung dengan ruam bernanah di kulit, termasuk saat berhubungan seksual. Kelompok yang berisiko tinggi adalah laki-laki yang melakukan seks dengan sesama jenis.

Upaya Pencegahan Mpox 

Kemenkes memberikan bentuk-bentuk pencegahan untuk mengendalikan penyebaran Mpox di Indonesia, di antaranya:

  • Melakukan surveilans di seluruh fasilitas kesehatan
  • Penyelidikan epidemiologi bersama komunitas dan mitra HIV/AIDS
  • Menetapkan 12 laboratorium rujukan nasional untuk pemeriksaan Mpox
  • Melakukan Whole Genome Sequencing (WGS) untuk melacak varian virus

Tersedia obat-obatan dan vaksin untuk Mpox dari Kemenkes. Pasien dengan gejala ringan dapat melakukan isolasi mandiri di rumah dengan pengawasan puskesmas, sementara pasien dengan gejala berat harus dirawat di rumah sakit. 

Pada 2023, Kemenkes telah melaksanakan vaksinasi Mpox bagi 495 sasaran di kelompok risiko tinggi. Untuk tahun 2024, sebanyak 4.450 dosis vaksin sedang dipersiapkan untuk 2.225 individu.

Mengacu pada laporan WHO "Multi-country Outbreak of Mpox: External Situation Report 35" pada (12/8/2024), ada 99.176 kasus Mpox terkonfirmasi, di antaranya 208 kematian, telah dilaporkan di 116 negara sejak 1 Januari 2022 hingga 30 Juni 2024.

Diharapkan penyebaran Mpox di Indonesia dapat terkendali dan masyarakat tetap waspada terhadap penyakit ini.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. 



Berita Lainnya