Nasional
Kemenkes Dorong Inovasi Digital dalam Kesehatan, Pasien Bisa Berobat dari Rumah
Kaltimtoday.co, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menekankan pentingnya inovasi digital dalam meningkatkan layanan kesehatan di Indonesia. Ke depannya, Kemenkes berharap masyarakat dapat menerima perawatan medis tanpa harus datang ke rumah sakit, melainkan cukup dari rumah.
Chief of Technology Transformation Office (TTO) Kemenkes, Setiaji, mengungkapkan bahwa salah satu inovasi yang sedang dikembangkan adalah digital therapeutics. Teknologi ini memungkinkan pasien dengan kondisi tertentu untuk mendapatkan perawatan dari rumah melalui akses data yang bisa dilakukan oleh dokter.
"Ke depannya, akan berkembang teknologi bernama digital therapeutics. Teknologi ini membuat perawatan lebih mudah diakses. Artinya, bukan pasien yang harus ke rumah sakit, tetapi dokter yang bisa mengakses data pasien secara langsung," ujar Setiaji dalam sebuah acara di Jakarta, Rabu (14/8/24).
Setiaji menjelaskan bahwa digital therapeutics bisa diimplementasikan dengan memasang perangkat pemantau, seperti alat monitoring glukosa, pada tubuh pasien. Perangkat ini akan memantau kadar gula darah secara real-time.
"Misalnya, setelah makan nasi goreng, kadar gula darah langsung terlihat naik. Atau setelah minum susu, kenaikannya mungkin lebih sedikit. Jika pasien sedang stres, kadar gula juga bisa terdeteksi naik. Dengan ini, dokter bisa segera mengetahui kebiasaan pasien dan menentukan langkah perawatan yang tepat," jelasnya.
Menurut Setiaji, teknologi digital therapeutics sudah mulai diterapkan di beberapa negara. Dengan teknologi ini, pasien dengan kondisi tertentu tidak perlu lagi sering-sering datang ke fasilitas kesehatan, karena dokter dapat memantau mereka dari jarak jauh.
Teknologi ini juga didukung oleh kecerdasan buatan (AI), yang membantu dalam analisis data dan konsultasi jarak jauh.
"AI akan menjadi bagian penting dalam mendukung teknologi ini, termasuk dalam konsultasi jarak jauh dan pengelolaan data pasien," tambah Setiaji.
Kemenkes berkomitmen untuk mendorong penerapan digital therapeutics di Indonesia sebagai bagian dari inovasi kesehatan digital, meskipun diakui masih perlu waktu untuk implementasi penuh.
"Saya sudah melakukan uji coba, dan kita sedang mempersiapkan teknologi ini untuk segera masuk ke pasar Indonesia," pungkasnya.
[RWT]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- Kemenkes Butuh 5.500 Tenaga Kesehatan untuk 4 Rumah Sakit Baru, Salah Satunya IKN
- Kematian akibat Gagal Ginjal Meningkat, Kemenkes: Akses Layanan Harus Merata
- Mahulu Raih Penghargaan Bebas Frambusia dari Kemenkes RI
- Dugaan Korupsi Pengadaan APD Covid-19 Terus Digali KPK, Kerugian Negara Capai Rp3,03 Triliun
- Catat Tanggalnya! Kemenkes Buka Rekrutmen Tenaga Kesehatan Haji pada 18 Desember 2023