Samarinda
Kekerasan terhadap Anak dan Perempuan Meningkat, DPRD Samarinda Minta Pola Pendidikan Keluarga Diperkuat

Kaltimtoday.co, Samarinda - Kasus kekerasan fisik dan seksual terhadap anak di Samarinda terbilang tertinggi di Kalimantan Timur. Hal ini mendapatkan respon dari Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti.
"Kami tidak bisa menyalahkan pemerintah juga, soalnya regulasi sudah ada, sosialisasi juga sudah, tapi yang menjadi masalah adalah bagaimana pola pendidikan di rumah dari orangtua kepada anaknya," ungkap Sri Puji Astuti.
Dia melanjutkan, miris dengan kasus yang kerap terjadi pada anak dan perempuan, dimana biasanya pelaku berasal dari lingkungan dan keluarga sendiri.
Dia mendorong agar seluruh elemen masyarakat turut membantu pemerintah melakukan sosialisasi dan pembelajaran sehingga masyarakat dapat memahami betapa pentingnya menjaga marwah terhadap anak-anak agar tumbuh sehat dan memilik jaminan masa depan yang gemilang.
Politisi dari fraksi Demokrat tersebut berharap, Pemkot Samarinda melalui dinas terkait bahkan Satuan Tugas (Satgas) dari kepolisian untuk memberantas pelaku-pelaku kejahatan pada anak dan perempuan.
"Peran serta dan kepedulian masyarakat sekitar sangat diperlukan," tutup Puji.
[SDH | ADV]
Related Posts
- DPRD Samarinda Matangkan Regulasi, Cegah Swasta Bangun Pemakaman di Lahan Sempit Padat Penduduk
- Godok Raperda Pariwisata, DPRD Samarinda Masuk Tahap Klasifikasi Pasal dan Bab
- Soroti Aktivitas Anak Jalanan yang Meresahkan, DPRD Samarinda Minta Masyarakat Tidak Beri Uang
- Pungutan Pajak Sarang Burung Walet Tahun 2025 Masih Nol, DPRD Samarinda Desak Bapenda Sidak Lapangan
- Komisi II DPRD Samarinda Pantau Kinerja Bapenda, Soroti Penerimaan PBG yang Lampaui Target