Daerah

Kelangkaan Gas Melon Masih Menghantui, Diskoperindag Berau Beberkan Pola Penyaluran di 2025 untuk Atasi Kelangkaan

Kaltim Today
10 Januari 2025 20:59
Kelangkaan Gas Melon Masih Menghantui, Diskoperindag Berau Beberkan Pola Penyaluran di 2025 untuk Atasi Kelangkaan
Ilustrasi LPG 3 kilogram di warung. (Miko/Kaltmtoday.co)

Kaltimtoday.co, Berau - Persoalan kelangkaan tabung gas elpiji 3 kilogram di Kabupaten Berau bukanlah hal yang baru terjadi. Setiap tahun, permasalahan tersebut kerap menghantui masyarakat.

Berdasarkan pantauan di lapangan, pangkalan tabung gas melon masih disibukkan dengan bongkar muat tabung kosong yang akan dilakukan pengisian ulang ke Jober Pertamina di Kampung Maluang, Gunung Tabur. Namun begitu, hingga Jumat (10/1/2025), kelangkaan masih terjadi.

Pengelola Pangkalan, Edy memastikan, penyaluran gas elpiji 3 kilogram ke masyarakat berjalan normal. Hanya saja stoknya disesuaikan dengan pemilik KTP yang terdaftar di masing-masing agen.

"Sampai saat ini masih normal, lancar-lancar aja, tapi memang pembeliannya dibatasi pakai KTP, jadi tidak sembarangan jual," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Bina Usaha Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Berau, Hotlan Silalahi menyebut, saat ini Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim telah menyusun skema penyaluran terbaru di 2025 dan akan diterapkan di seluruh kabupaten/kota se-Kalimantan Timur.

Kata dia, langkah serius ini dilakukan guna mengubah pola dengan penjualan dengan cara menggolongkan kelompok rumah tangga dan usaha mikro kecil menengah (UMKM). Ini dimaksudkan agar penyaluran gas elpiji 3 kilogram tepat sasaran.

"Itu solusi terbaik supaya kelangkaan elpiji ini bisa ditangani segera, jadi nanti yang menetapkan kebijakan ini adalah Dinas ESDM Kaltim," katanya.

Lebih lanjuta, Hotlan menjelaskan, jika kelompok rumah tangga tersebut terbagi ke dalam beberapa penghasilan rendah, sedang dan mampu. Begitu pula UMKM yang dilihat dari modal, yakni yang rata-rata Rp 50 juta atau 1 miliar per-tahun.

"Khusus UMKM selama ini memang ada dua aturan yang menjelaskan terkait itu, kalau misal omsetnya sampai miliaran sebaiknya jangan pakai elpiji 3 kilogram atau subsidi," sambungnya.

Pemerintah Kabupaten Berau bersama Pertamina akan terus memantau distribusi gas melon. Ini dilakukan untuk mengantisipasi agar gas yang khusus diperuntukan bagi warga tidak mampu itu dapat tepat sasaran.

[MGN | RWT]



Berita Lainnya