Figur
Kembangkan Pupuk Lemnagel untuk Lahan Kering, Mahasiswa IPB asal Kaltim Borong 4 Penghargaan Esai Nasional
Tidak ada capaian prestasi yang tiba-tiba runtuh dari langit. Ia merupakan buah dari konsistensi, dedikasi, dan kerja keras. Sara Situmorang dan timnya dari Institut Pertanian bogor (IPB) membuktikan ini. Kerja keras mereka selama berbulan-bulan untuk menghasilkan esai dan inovasi yang memikat terbayar lunas: memborong empat penghargaan sekaligus dalam kompetisi penulisan esai nasional.
SARA Situmorang (21) ingat betul ketika salah seorang kawan kelasnya, Kharissa Nurmanita Kusuma (20) tiba-tiba menyambanginya di kelas pada Agustus 2022 lalu. Dengan antusias, kawannya itu mengabarkan informasi terkait lomba penulisan esai nasional.
‘'Sar, gua ada info lomba ikut esai, bisa jalan-jalan juga. Gas gak?" kata Sara, mengingat ajakan kawannya di siang hari itu.
Sejatinya banyak lomba esai bertebaran di luar sana. Namun lomba esai yang disampaikan Kharissa kali ini cukup menarik. Ada dua hal yang membuatnya menarik. Pertama, karena salah satu sub temanya mengangkat soal pertanian. Ini linier dengan jurusan yang diambil Sara di Institut Pertanian Bogor (IPB) yakni manajemen sumber daya lahan. Kedua, partisipan yang terpilih bukan saja mempresentasikan esainya, pun berkesempatan jalan-jalan ke sejumlah destinasi wisata unggulan di Kabupaten Manggarai Barat, salah satunya Labuan Bajo.
‘’Jadi menarik banget. Kapan lagi kita bisa ikut lomba tapi sekaligus jalan-jalan,’’ kata Sara sembari sedikit terkekeh.
Usai menerima informasi itu, detail soal lomba kemudian dikirim Kharissa ke grup WhatsApp mahasiswa jurusan Manajemen Sumber Daya Lahan IPB. Diketahui, lomba karya tulis nasional bertajuk El Bajo Essay Competition ini bakal dihelat di Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada 18-19 Maret 2023. Kompetisi dibuka untuk mahasiswa atau umum rentang usia 15-27 tahun.
Penyelenggara, Sentosa Foundation, mengusung tema ‘’Ide, inovasi, dan kreativitas untuk mewujudkan MDGs’’. Ada 11 sub tema yang dibuka, di antaranya pertanian, pendidikan, lingkungan, dan teknologi. Dalam penggarapan esai, bisa dikerjakan individu atau tim dengan 2-5 orang anggota.
Kawan jurusan mereka sependapat bahwa lomba kali ini cukup menarik. Namun dari banyak mahasiswa, rupanya hanya Sara berikut dua anggota timnya, Kharissa dan Septian Adi Nugraha–20 tahun, yang benar-benar serius ingin mengikuti lomba ini.
"Yaudah setelah itu kami gas saja," kata Sara kala berbincang dengan Kaltimtoday.co, Senin (3/4/2023) malam.
Proses diskusi dan pencarian ide esai dimulai tak lama usai informasi diterima. Ketiganya mulai membagi tugas, melakukan pemetaan persoalan, menggali informasi terkait pertanian, dan mengolah data. Selain itu, mereka juga intens melakukan diskusi dan meminta saran dari dosen-dosen mereka di Departemen Manajemen Sumberdaya Lahan IPB.
Kata Sara, proses pencarian ide ini terbilang cukup menantang— untuk tidak mengatakannya sedikit sukar. Pasalnya, mereka bukan saja harus menghasilkan esai yang terstruktur dan memikat. Lebih dari itu, inovasi yang ditawarkan pun harus menarik. Proses mencari inovasi untuk dipaparkan di esai itulah paling memakan waktu. Sementara mereka terus diburu tenggat waktu pengumpulan esai.
‘’Pencarian ide itu sih yang paling menantang. Lumayan lama kami mikirnya, "kata gadis kelahiran 2001 ini.
Untungnya, di tengah kebingungan yang dialami, tim ini kemudian dipandu Wahyu Purwakusuma. Ia adalah salah seorang dosen dari Departemen Manajemen Sumberdaya Lahan IPB.
Proses brainstorming dilakukan lagi. Hasil riset yang sudah tim lakukan dipaparkan ke dosen pembimbing Wahyu Purwakusuma. Hasilnya, mereka sepakat mengangkat inovasi pupuk bernama lemnagel. Pupuk ini terbuat dari tanaman air, limbah kulit pisang, dan limbah bonggol pisang. Lemna sp. dalam bentuk gel (hidrogel) ini dapat diaplikasikan pada berbagai jenis tanaman di lahan kering.
Kondisi lahan di Indonesia yang melatarbelakangi mereka mengangkat inovasi ini. Dari hasil riset yang mereka lakukan, diketahui dari total 188.1 juta lahan pertanian di Indonesia, sekitar 63.4 juta hektar merupakan lahan kering. Diketahui bahwa unsur hara di tanah kering sangat rendah. Ini yang menyebabkan tanaman menjadi mudah layu, kering dan bahkan mati.
Adapun keunggulan produk Lemnagel ialah, lemna sp sangat potensial; berasal dari bahan-bahan alami; mampu menahan air; melepaskan unsur hara secara bertahap. Kemudian solusi pengoptimalan limbah dan modal produksi yang murah.
‘’Kondisi tanah di NTT juga kurang lebih begitu, mbak. Tanahnya kering, makanya kami mengangkat inovasi ini,’’ kata mahasiswa penerima Beasiswa Utusan Daerah (BUD) Kalimantan Timur ini.
Setelah inovasi sudah ditentukan, tim ini kemudian melakukan proses pembuatan pupuk Lemnagel. Dibawah bimbingan dosen dan dukungan Departemen MSL, pengerjaan pupuk dilakukan di Kebun Pendidikan Cikabayan IPB
‘’Pihak departemen Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan IPB sangat mendukung atas kompetisi yang kami ikuti ini,’’ ujar Sara.
Pada September 2022 mereka mengirim esai ke panitia. Kata Sara, kompetisi ini fokus pada penulisan esai. Namun, satu esai bisa dilombakan dalam kategori lain, semisal video esai dan poster esai.
Dua bulan setelah esai dikirim, tepatnya pada 23 Desember 2022 panitia mengumumkan peserta yang lolos seleksi dan berkesempatan memaparkan esai mereka langsung di Manggarai Barat. Dari 265 karya yang masuk ke panitia, hanya 28 dipilih. Salah satunya milik Sara dan tim dari IPB.
Setelah ditetapkan sebagai finalis, tim ini mulai mempersiapkan diri. Seperti latihan presentasi, dan pembuatan pupuk Lemnagel. Namun karena adanya kendala, hanya Sara yang bisa terbang ke NTT. Dua kawannya yang lain tak bisa ikut.
‘’Karena beberapa kondisi, akhirnya yang pergi untuk presentasi di NTT hanya saya,’’ ungkapnya.
Mahasiswa asal Balikpapan ini bilang, selain ketiadaan kawannya, yang menjadi tantangan lain ketika mempersiapkan diri menuju El Bajo Essay Competition ialah soal pembagian waktu. Jadwal antara presentasi esai dan ujian tengah semester (UTS) rupanya berdekatan. Praktis, bila ia tak punya disiplin dan manajemen waktu yang baik, maka salah satu, entah persiapan kompetisi atau UTS, berpotensi terbengkalai.
Sara tidak mau ini jadi penghambat. Dia tidak mau karena ikut kompetisi, studinya di kampus justru terbengkalai. Atau sebaliknya, persiapan kompetisi jadi tak maksimal. Sebabnya, sejak jauh hari ia sudah belajar, mencicil materi ujian, agar ketika UTS ia tinggal mengulang saja.
Selain itu, Sara mengaku sebagai penerima beasiswa dari Kalimantan Timur, ia merasa beban moral dan tanggung jawab untuk dapat membanggakan nama daerahnya. Dia ingin menjadi seorang yang bukan saja gemilang secara akademik, pun bisa mencetak prestasi lain di luar kampus.
"saya merasa punya tanggung jawab besar untuk dapat membanggakan nama Kalimantan Timur sebagai kota kelahiran saya," beber putri dari bapak Tumbur Situmorang ini.
Bertempat di Aula Bupati Manggarai Barat, tepat pada 18 Maret 2023, esai dipresentasikan di hadapan juri dan finalis lain. Selain itu, Sara juga menunjukkan wujud dari pupuk lemnagel yang dikembangkan timnya.
Sehari setelahnya, 19 Maret 2023, usai melakukan kunjungan di sejumlah destinasi wisata unggulan di Kabupaten Manggarai, panitia mengumumkan pemenang lomba esai.
Hati Sara seketika mengembang ketika mendengar nama-nama disebutkan oleh panitia. Senyumnya merekah, dalam hati ia tak henti mengucap syukur pada Tuhan. Buah jerih payah timnya selama berbulan-bulan ini akhirnya terbayar lunas. Tim dari IPB University bukan saja menyabet satu penghargaan, namun memborong empat sekaligus. Yakni silver medal essay presentation, juara Harapan 3 essay presentation, best video essay presentation, dan best poster essay presentation.
Bagi Sara capaian ini cukup membanggakan. Bukan saja karena ia dan tim bisa jadi salah satu terbaik dari lebih dari 250-an calon peserta lain dan 24 finalis lain. Yang sebagian besarnya berasal dari kampus beken di Indonesia, seperti Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Brawijaya Malang (UB), Universitas Jember, dan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar. Lebih dari itu, ia bisa menunjukkan bahwa mengikuti kompetisi tak serta merta membuat studinya di kampus jadi terbengkalai. Sebabnya ia sangat menekankan pentingnya manajemen waktu agar dapat membagi waktu berdasarkan skala prioritas.
Sara juga menekankan, ia dan tim tak bisa menorehkan capaian gemilang ini tanpa dukungan banyak pihak. Khususnya dosen pembimbing Wahyu Purwakusuma dan Departemen Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan IPB, yang banyak membantu dan memfasilitasi mereka dalam melakukan riset. PT Kilang Pertamina Balikpapan yang mendanai perjalanan Sara ke NTT. Juga Pemprov Kaltim yang memberi kepercayaan kepada Sara menerima Beasiswa Utusan Daerah (BUD) di IPB.
“Selagi menjadi mahasiswa yang mempunyai banyak privilege, saya ingin untuk terus berprestasi dan menjadi inspirasi bagi banyak orang,’’ tegas Sara.
Selanjutnya, Sara berharap apa yang telah ia dan kawannya kerjakan terkait pupuk lemnagel ini bisa memberi manfaat bagi publik. Harapannya pupuk ini bisa dikembangkan secara massal, dikomersialkan, mudah dan murah diakses warga. Serta menjadi solusi dalam menurunkan permasalahan ketahanan pangan akibat lahan kering di Indonesia.
—
BIODATA
Nama: Sara Situmorang
Tempat, tanggal lahir: Balikpapan, 20 Desember 2001
Nama orangtua: Tumbur Situmorang dan Dormina Nainggolan
Hobi: membaca
Status: mahasiswa jurusan manajemen sumber daya lahan, IPB University dan penerima Beasiswa Urusan Daerah (BUD) Kaltim 2020-2024
[TOS]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Jalan Panjang Masyarakat Adat Kaltim Mencari Pengakuan: Mulai Penolakan hingga Ancaman Kekerasan
- Timnas Indonesia Gagal ke Semifinal Piala AFF 2024, Begini Jawaban Shin Tae-yong
- BRIDA Jaring Pelajar Potensial untuk Persiapkan Generasi Periset dan Peneliti di Wilayah Kaltim
- Tingkatkan Kualitas Riset, BRIDA Kaltim Gencar Kolaborasi dengan Perguruan Tinggi dan Perusahaan Luar Negeri
- Dukung Pendidikan Pelajar dan Mahasiswa, PT Indexim Coalindo Luncurkan Beasiswa INDESMART