Daerah

Kemenag Pastikan Berau Aman dari Pandangan Intoleransi

Kaltim Today
30 Juli 2025 19:13
Kemenag Pastikan Berau Aman dari Pandangan Intoleransi
Kepala Kantor Kemenag Berau, Kabul Budiono. (Miko/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Berau - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) memastikan konflik umat beragama di Berau tidak terjadi. Situasi tersebut ditegaskan Kepala Kemenag, Kabul Budiono, saat dijumpai pada Rabu (30/7/2025).

Untuk menjaga situasi tetap kondusif, Kabul mengaku, sudah melakukan sejumlah upaya. Salah satunya yakni dengan menggelar diskusi yang melibatkan berbagai pihak mulai dari tokoh agama, tokoh pemuda dan tokoh masyarakat.

Dari diskusi inilah, Kemenag mendapatkan masukan dari para tokoh-tokoh tersebut terkait strategi untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan.

"Tentu kita juga ikut prihatin dengan terjadinya hal-hal yang berhubungan dengan konflik umat beragama tersebut, sedang untuk di Berau sendiri Alhamdulillah kita dalam akhir-akhir ini rutin melakukan pertemuan berkaitan dengan penguatan moderasi beragama," jelasnya.

Moderasi beragama adalah cara pandang, sikap dan perilaku beragama yang dianut dan dipraktikkan oleh sebagian besar penduduk negeri ini, dari dulu hingga sekarang. ​​​​

Dari pengamatannya, Kabul melihat jika untuk di Berau masih masuk ke dalam kategori daerah yang aman dan kondusif, tidak ada gejolak antar umat beragama maupun di dalam satu agama.

Selain melakukan diskusi, para penyuluh di masing-masing agama juga diminta lebih aktif. Salah satunya yakni menghindari isu-isu yang menyinggung soal suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) yang berpotensi memicu perpecahan.

"Melalui para penyuluh juga kita sampaikan untuk terus menebar ajaran moderasi beragama, saling menghormati, jangan sampai ada kegiatan yang menjurus ke dalam kegiatan anarkis dan lain sebagainya," tambahnya.

Berkaitan dengan ancaman keamanan, seperti halnya beberapa waktu yang lalu adanya pengungkapan teroris oleh Densus 88 di Jalan Milono, Tanjung Redeb. Kabul menyebut, pihaknya segera merapatkan barisan dan berkoordinasi kepada seluruh pengurus pondok pesantren, yayasan dan masjid yang ada di Berau.

Tujuannya adalah agar meningkatkan kewaspadaan terhadap orang asing yang kemudian menyebarkan faham-faham yang mengarah kepada radikalisme (gerakan yang bertolak belakang dengan pancasila dan toleransi).

"Insya Allah Berau kita rawat bersama, kita jaga dengan seluruh pemangku kepentingan dan dukungan dari masyarakat umat beragama jangan sampai kegiatan intoleransi di luar daerah bisa masuk ke Bumi Batiwakkal yang kita banggakan ini," tandasnya.

[MGN | RWT]



Berita Lainnya