Headline
Kios Inflasi Digital Jadi Salah Satu Fitur di Aplikasi Bebaya Mart, Harga Bahan Pokok Lebih Terjangkau
Kaltimtoday.co, Samarinda - Kios Inflasi Digital jadi salah satu fitur yang bisa dinikmati oleh masyarakat Samarinda di dalam aplikasi Bebaya Mart. Dijelaskan oleh Kabag Ekonomi Pemkot Samarinda, Dinvi Kurniadi bahwa konsep kios inflasi ini sama seperti yang dilaksanakan pada tahun lalu. Yakni sebagai program unggulan di Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
"Kios inflasi itu kami laksanakan secara mobile. Sebelumnya dilaksanakan di 11 titik. Berpindah-pindah tempat dengan menggunakan mobil atau mengikuti di pasar tradisional. Sehingga saat barang-barang pokok itu naik harga, kios inflasi inilah yang bermain," ungkap Dinvi kepada awak media selepas agenda Demo Day Hackathon 3.0 di Swiss-Belhotel Borneo Samarinda, Sabtu (4/12/2021).
Namun tahun ini dengan di-launchingnya Kios Inflasi Digital, maka kios inflasi yang dulunya terlaksana secara luring bisa dinikmati secara digital dan lebih mudah dijangkau singkat dalam genggaman. Dinvi menjelaskan, masyarakat bisa memanfaatkan Kios Inflasi Digital di mana pun berada. Sehingga bisa membeli barang pokok yang dibutuhkan. Barang pokok itu tersedia mulai minyak goreng, beras, telur, ayam, dan gula.
"Bebaya Mart ini yang nantinya dikelola oleh Perumda Varia Niaga yang saat ini masih bernama Perusahaan Daerah Pergudangan dan Aneka Usaha (PDPAU)," lanjut Dinvi.
Di Bebaya Mart, pemkot sudah ada bekerja sama dengan kurir yang akan melaksanakan. Untuk langkah awal ini, pihaknya akan memberlakukan gratis ongkir yang diatur oleh PDPAU untuk pengantaran se-Samarinda.
"Mudah-mudahan, setelah ini diresmikan ada promo-promo gratis ongkir. Kalau di Bebaya Mart, semua penjualan kan masuk. Tapi kalau di Kios Inflasi Digital hanya bahan pokok. Mungkin nanti akan berkembang ke kuliner dan segala macamnya," lanjut Dinvi.
Selain mencari keuntungan, Kios Inflasi Digital juga bertujuan untuk mengendalikan inflasi di daerah. Apalagi, bicara soal harga akan lebih terjangkau. Bicara soal pendapatan asli daerah (PAD), Dinvi mengakui tujuan BUMD memang terdapat di PAD.
Namun terpenting, mencari keuntungan itu tidak membebankan masyarakat yang lebih berat. Kemudian inflasi bisa terkendali. Sebab harga biasanya ada permainan dari tengkulak, hal itu yang ingin ditekan. PDPAU akan mengambil langsung bahan pokok dari distributor dan dijual ke konsumen.
"Sistem pembayaran di Bebaya Mart bisa cashless atau QRIS. Kami kerja sama dengan Bankaltimtara. Ini produk lokal, maka ayo sama-sama kembangkan demi membangun ekonomi di Samarinda," tutupnya.
[YMD | TOS]
Related Posts
- Dispora Kaltim Gencar Sosialisasikan Olahraga Tradisional di Sekolah
- Meriah dan Penuh Dukungan, Pestapore Edi-Rendi Disambut Antusias Ribuan Warga Kukar
- Hasil Survei CNN: Elektabilitas Rudy Mas’ud-Seno Aji Kalahkan Petahana Isran Noor-Hadi Mulyadi di Pilgub Kaltim
- Bimtek dan Bantuan Teknologi untuk Karang Taruna, Dispora Kaltim Siapkan Pemuda Berdaya
- Sri Wartini Tekankan Netralitas dan Partisipasi ASN dalam Pemilu 2024