Kaltim

Komplikasi Kehamilan Mulai Pendarahan hingga Eklampsia Jadi Faktor Kematian Ibu di Kaltim

Kaltim Today
08 Februari 2023 15:40
Komplikasi Kehamilan Mulai Pendarahan hingga Eklampsia Jadi Faktor Kematian Ibu di Kaltim
Ilustrasi ibu hamil yang rentan alami gangguan kesehatan. (IST)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Kasus kematian ibu hamil jadi salah satu perhatian bagi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim. Salah satu faktor utamanya karena terjadi komplikasi kehamilan.

Kepala Dinkes Kaltim, dr Jaya Mualimin, SpKJ menyebut, berdasarkan analisis yang dilakukan pihaknya, kematian ibu hamil bukan karena mutu layanan rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang rendah.

"Biasanya karena komplikasi kehamilan. Misalnya seperti pendarahan, eklampsia, hingga infeksi," ujar Jaya, Rabu (8/2/2023).

Berbagai upaya akan terus dilakukan Dinkes Kaltim demi menekan kasus kematian ibu. Sebab ini berpengaruh terhadap usia harapan hidup seseorang dalam meningkatkan kesehatan.

"Harus ada perhatian lebih untuk ibu hamil yang punya risiko pendarahan atau mungkin ada penyakit penyertanya," sambung Jaya.

Pernah ada 1 kasus yang diketahui Jaya. Ada ibu hamil yang kekurangan hemoglobin (Hb) dan kadarnya hanya 8. Sedangkan lazimnya, kadar Hb ibu hamil harus lebih dari 12. Hal seperti ini masih banyak yang kurang diperhatikan.

"Sehingga ketika ibu hamil itu datang ke rumah sakit, Hb-nya rendah, janinnya bermasalah, maka harus dilakukan persalinan secara sesar. Tapi setelah ditransfusi, ibunya tak tertolong walau bayinya selamat," tambahnya.

Menurut Jaya, perhatian untuk ibu hamil juga tak hanya datang dari pihak keluarga. Namun dari masyarakat pula. Misal, sesederhana dengan memprioritaskan ibu hamil ketika berada di fasilitas publik yang sama.

"Ini juga untuk menolong agar bayi yang nanti lahir bisa dalam keadaan sehat dan tidak ada masalah kesehatan," tutupnya.

Sebagai informasi, tren selama 5 tahun kematian ibu di Kaltim jumlahnya sangat fluktuatif. Namun kian alami penurunan. Sejak 2017, jumlah kematian ibu mencapai 105, 2018 menurun jadi 74, 2019 naik jadi 79. 2020 juga kembali naik menjadi 92. Puncaknya pada 2021 terjadi kenaikan ekstrem hingga 168. Serta kembali turun menjadi 73 pada 2022.

[YMD | RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya