Internasional

Konferensi PBB di Bangkok Serukan Tindakan Tegas untuk Mendorong Kesetaraan Gender di Asia-Pasifik

Kaltim Today
22 November 2024 16:20
Konferensi PBB di Bangkok Serukan Tindakan Tegas untuk Mendorong Kesetaraan Gender di Asia-Pasifik
Konferensi Tingkat Menteri Asia-Pasifik tentang Tinjauan Beijing+30 dari 19 hingga 21 November 2024 di Pusat Konferensi PBB di Bangkok, Thailand. Foto: UN Women/Ploy Phutpheng

BANGKOK, Kaltimtoday.co - Konferensi Tingkat Menteri Asia-Pasifik tentang Tinjauan Beijing+30 resmi diselenggarakan hari ini. Acara ini dihadiri oleh 1.200 delegasi yang terdiri dari pemerintah, organisasi masyarakat sipil, kelompok muda, sektor swasta, dan akademisi. Mereka membahas kemajuan serta aksi prioritas untuk mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di kawasan Asia dan Pasifik.

Konferensi ini digelar oleh Komisi Sosial Ekonomi PBB untuk Asia dan Pasifik (UN ESCAP) dan UN Women, menjelang peringatan 30 tahun Deklarasi dan Platform Aksi Beijing tahun depan. Deklarasi ini merupakan instrumen penting dalam pemenuhan hak asasi perempuan dan kebijakan menuju kesetaraan gender.

Sekretaris Eksekutif ESCAP, Armida Salsiah Alisjahbana, menekankan pentingnya peran perempuan dalam menghadapi isu-isu global seperti perubahan iklim dan transformasi digital.

“Ketika peluang baru muncul, kita harus memastikan perempuan dan anak perempuan ikut berkembang. Mereka harus memiliki alat, pelatihan, dan sumber daya untuk memimpin bidang tersebut sehingga tidak hanya berpartisipasi, tetapi juga mendorong solusi masa depan,” ujarnya.

Direktur Eksekutif UN Women, Sima Bahous, turut menyerukan komitmen politik dan publik untuk mempercepat implementasi Platform Aksi Beijing.

“Mari manfaatkan momen ini untuk memastikan perempuan dan anak perempuan berada di pusat agenda ekonomi, sosial, dan politik. Kita harus melangkah dengan tindakan berani demi generasi masa depan,” ungkapnya.

Kemajuan signifikan telah dicapai, seperti peningkatan jumlah anak perempuan yang bersekolah, penurunan angka kematian ibu hingga sepertiga sejak tahun 2000, dan akses perempuan ke posisi kepemimpinan.

Namun, tantangan besar masih menghambat kemajuan, di antaranya:

 • Norma sosial diskriminatif dan stereotip gender.

 • Tingginya kekerasan berbasis gender.

 • Beban pekerjaan rumah tangga dan perawatan tak berbayar yang tidak proporsional.

 • Minimnya investasi untuk kesetaraan gender.

Dalam konferensi ini, ESCAP dan UN Women meluncurkan laporan berjudul “Charting New Paths for Gender Equality and Empowerment: Asia‑Pacific Regional Report on Beijing+30 Review.” Laporan ini menguraikan tantangan serta strategi di enam area tematik, termasuk pengentasan kemiskinan, pekerjaan layak, partisipasi bermakna, dan lingkungan yang setara gender.

Laporan ini juga menekankan tiga langkah penting. Pertama, mengubah norma gender melalui pendidikan dan kampanye. Kedua, memperkuat data gender untuk mendukung kebijakan berbasis bukti. Terakhir, mendorong investasi lintas sektor untuk mempercepat kesetaraan gender.

[TOS]



Berita Lainnya