Politik

Kritik Biaya Pendidikan Era Jokowi di Rakernas V PDIP, Megawati: Masa Mau Pintar Saja Harus Bayar Mahal

Network — Kaltim Today 26 Mei 2024 18:38
Kritik Biaya Pendidikan Era Jokowi di Rakernas V PDIP, Megawati: Masa Mau Pintar Saja Harus Bayar Mahal
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. (Foto: Network/Berita Satu)

Kaltimtoday.co - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengkritik mahalnya biaya pendidikan, khususnya terkait kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa baru jalur SNBP 2024. Kritik ini disampaikan Megawati dalam pidato politiknya pada penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDIP di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta Utara.

Megawati awalnya membahas tentang pentingnya Pola Pembangunan Semesta Berencana, konsep yang digagas Presiden pertama RI sekaligus ayahnya, Ir. Soekarno. Ia menekankan pentingnya penguasaan ilmu-ilmu dasar, kedaulatan pangan, energi, kesehatan rakyat, dan penguasaan teknologi untuk mendukung industri maju.

Dalam pidatonya, Megawati menyoroti isu kedaulatan pangan yang menurutnya hanya didengungkan tanpa realisasi nyata. Ia mengkritik kebijakan impor pangan yang terus-menerus dilakukan dengan alasan ketidakcukupan pasokan dalam negeri.

"Kedaulatan pangan hanya didengung-dengungkan, tetapi kenyataannya selalu alasan tidak mencukupi sehingga selalu impor, impor, impor," tegas Megawati. Ia mengakui bahwa dirinya tidak menentang impor, namun menekankan pentingnya mengurangi ketergantungan pada impor dengan mencari alternatif pangan.

"Jika masalah beras sulit diatasi karena pemanasan global, kita harus mencari solusi pangan lain. Ada instruksi saya mengenai 10 tanaman pengganti beras yang bisa ditanam," tambahnya.

Megawati juga mengingatkan tentang potensi energi yang dapat dimanfaatkan oleh negara seperti angin, air, dan surya. Selain itu, ia menekankan pentingnya perhatian terhadap kesehatan rakyat sebagai bagian dari pembangunan semesta.

Sorotan utama dalam pidato Megawati adalah kenaikan UKT yang dianggap memberatkan masyarakat, terutama bagi mereka yang kurang mampu secara ekonomi. Ia mengingatkan bahwa pendidikan seharusnya tidak menjadi beban yang mahal bagi rakyat.

"Tadi dalam sikap politik kami, masak sih orang mau pintar saja harus bayar mahal? Berapa banyak sih orang kaya dibandingkan warga negara kita yang masih belum berpunya?" kritik Megawati.

Megawati menyatakan bahwa isu kenaikan UKT menjadi salah satu rekomendasi eksternal dalam Rakernas V PDIP. Hal ini menunjukkan komitmen PDIP untuk memperjuangkan akses pendidikan yang lebih terjangkau bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dengan mengangkat isu-isu krusial seperti pendidikan, pangan, energi, dan kesehatan, Megawati menegaskan kembali komitmen PDIP untuk memperjuangkan kepentingan rakyat dalam berbagai aspek kehidupan.

[TOS]



Berita Lainnya