Daerah

Lestarikan dan Dukung Ekonomi Lokal, UKM KPM Fisip Berkunjung ke Kampung Tenun

Kaltim Today
20 November 2023 12:52
Lestarikan dan Dukung Ekonomi Lokal, UKM KPM Fisip Berkunjung ke Kampung Tenun
Anggota UKM KPM saat berkunjung ke kampung tenun.

Kaltimtoday.co, Samarinda - UKM KPM (Kajian Pemberdayaan Masyarakat) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman menyelenggarakan Pasca-PRIDEM (Pekan Penerimaan Kader Baru UKM KPM) di Kampung Tenun pada Sabtu (28/10/2023).

Pasca-PRIDEM digelar dalam bentuk mewawancarai masyarakat sebagaimana diharapkan agar kader yang baru bergabung bisa mengenali salah satu proyek kerja UKM KPM. Selain itu, kegiatan ini juga berkesempatan menambah wawasan anggota baru sekaligus melatih mereka untuk lebih dekat dengan masyarakat sekitar.

Kampung Tenun menjadi tujuan dalam kegiatan ini karena mayoritas mata pencaharian masyarakat setempat adalah membuat kerajinan tenun. Kegiatan ini juga diharapkan bisa membantu melestarikan budaya bangsa serta mendukung pemberdayaan ekonomi lokal.

Anggota UKM KPM yang terdiri dari Rahmadaniar, Wiwit, Audry, Nael, Salmah, dan Ilham melakukan wawancara langsung di salah satu rumah penenun yang sudah sangat berpengalaman dan cukup berumur. Dia mengaku, sudah mulai menekuni kerajinan tersebut sejak 17 tahun yang lalu. 

“Dari 17 tahun yang lalu dan mulainya di Sulawesi, yang mengenalkan tenun adalah orangtua di Sengkang,” jawab . 

Sang nenek menjelaskan bahwa dia juga mewariskan keahliannya menenun kepada sang anak. 

"Saya merantau dari tahun 1960. Sekarang saya sudah punya dua anak. Ini diwariskan lagi ke anak-anak. Umur saya sudah 73 tahun, dan suami saya meninggal di usia 75 tahun.”

Berdasarkan pengalaman, dalam proses penjualan kerajinan, nenek lebih dulu membeli benang dari Sumarni selaku pemilik benang dengan harga Rp1.500.000. Sumarni tidak bisa bertenun, sehingga dia memilih keluar kota untuk mengunjungi berbagai pameran dan mengenalkan produk tenun ini.

Ditanya mengenai kesulitan yang dihadapi selama menekuni kerajinan ini, sang nenek menjawab bahwa dia kesulitan memasukkan benang ke dalam alat. 

“Kalau mau masukkan benang ke alatnya. Itu orang lain yang masukkan. Yang mengerjakan beda-beda, ada yang memasukkan benangnya ke dalam alat, ada yang gulung benangnya. Saya hanya menenun. Dulu waktu saya masih muda, saya masih bisa ngerjakan,” lanjut nenek.

Sang nenek menjelaskan bahwa penghasilan yang diraih dari menenun itu beragam. 

“Saya dikasih benang oleh Ibu Sumarni, lalu saya tenun. Satu pack benang itu Rp1.500.000 dan satu pack benang bisa jadi 30 lembar. Setelah kainnya dijual, uang benang yang 1.500.000 itu diberikan kepada Ibu Sumarni dan sisanya untuk saya. Kalau yang nomor 2 Rp250.000, yang nomor 1 Rp4.500.000. Dulu saya masih pakai modal sendiri, tapi karena suami saya sudah tidak ada, jadi minta modal benang ke Ibu Sumarni. Itu tergantung pesanan, misalnya banyak orang yang menikah atau meninggal. Satu lembar itu Rp250.000 jadi dikali 30 lembar, dan dikurang uang benang," ujar nenek menjelaskan. 

Kain tenun yang biasa digunakan oleh sang nenek merupakan kain nomor 1 dan nomor 2. Kain nomor 1 dibanderol seharga Rp4.500.000 satu pack, dan Rp500.000 untuk satu lembar sarung. Berbeda dengan nomor 2 yang bertarif Rp1.500.000 satu pack, dan Rp250.000 untuk satu lembar sarung.

“Beda dari benangnya, kalau nomor 1 benangnya lebih tebal dan lembut, kalau nomor 2 tipis dan kasar, tapi nomor 2 itu tidak luntur sedangkan nomor 1 itu biasanya luntur karena pakai sumba,” ujar nenek.

Sang nenek berharap, anak muda bisa mewariskan dan melestarikan kerajinan tenun ini. Walaupun kelak pekerjaan mereka bukan penenun, tetapi sudah semestinya mampu menggunakan keahlian tenun di masa yang akan datang.

Anggota UKM KPM mengaku banyak mendapat wawasan baru dari pengalaman sang nenek. Kegiatan yang mereka lakukan di Kampung Tenun tersebut merupakan bentuk pelestarian dan mendukung ekonomi lokal. UKM KPM berharap, seluruh anak muda dapat selalu membersamai UMKM di Kampung Tenun ini dan turut melestarikannya.  

[RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya