Daerah
Makan Korban Jiwa, Wisata Danau Danurdana Ditutup Sementara
Wakil Ketua DPRD Kukar Bakal Panggil Pengelola Wisata
Kaltimtoday.co, Tenggarong - Makan korban jiwa, Obyek Wisata Danau Danurdana di Desa Perjiwa Kecamatan Tenggarong Seberang ditutup sementara.
Pada Minggu (25/6/23) lalu, seorang bocah laki-laki berusia 11 tahun tenggelam saat berlibur bersama keluarganya. Bocah tersebut ditemukan dalam keadaan meninggal dunia setelah beberapa jam tenggelam.
Diketahui, destinasi ini merupakan bekas galian tambang batu bara dengan kedalaman mencapai tujuh hingga sembilan meter dan dijadikan wahana wisata air. Selain itu, pelampung juga sudah disediakan bagi para pengunjung. Hanya saja, tingkat keamanan dan penjagaan kurang maksimal.
Bahkan sebelum dibuka untuk umum, tingkat keamanan dan keselamatan telah mendapat teguran secara lisan dari Wakil Ketua DPRD Kukar, Alif Turiadi dan Kepala Desa (Kades) Perjiwa, Erik Nur Wahyudi.
"Kalau untuk safety seperti pelampung sudah ada, cuma kemarin kami sudah mengingatkan kembali untuk membuat penjagaan dengan para pengunjung berenang minta dijagain, ternyata tidak digubris," kata Kades Perjiwa, Erik saat dihubungi Kaltimtoday.co, Selasa (27/6/2023).
Pemilik destinasi merupakan pengusaha swasta bernama Kim Pan Cheol. Pemerintah desa pun tidak dilibatkan dalam pengelolaan obyek wisata tersebut. Sedangkan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Desa Perjiwa hanya bertugas sebagai Penjaga parkir.
"Sebelumnya ada kerja sama (dengan) pemerintah desa, mereka minta kumpulkan dengan pemilik lahan. Setelah selesai mendapatkan kesepakatan dengan pemilik lahan kami ditinggal (tidak dilibatkan)," sambungnya.
Untuk menghindari kejadian serupa, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemkab Kukar dan DPRD Kukar.
Pihaknya juga akan menggelar rapat dengan sejumlah tokoh masyarakat di Perjiwa berkenaan objek wisata tersebut.
"Apakah itu tetap dibuka atau ditutup selamanya, nanti kita tunggu hasil kesepakatannya," tuturnya.
Sementara Wakil Ketua DPRD Kukar, Alif Turiadi sangat menyayangkan adanya insiden yang memakan korban jiwa di tempat wisata tersebut. Sebelum dibuka untuk umum, dirinya sudah memberikan masukan terhadap tingkat keselamatan dan keamanan para pengunjung.
Menurutnya, peristiwa itu salah satu faktornya disebabkan penjagaan keselamatan dan antisipasi kejadian yang tidak maksimal.
"Walaupun sudah menerapkan standar operasional prosedur (SOP) itu pun kita juga harus tetap menjaga agar apabila terjadi sesuatu, tim reaksi cepatnya bisa langsung menolong, itu kan tidak ada," kata Alif.
"Padahal saya menyarankan standar-standar itu harus diterapkan," sambung Politisi Fraksi Gerindra.
Selanjutnya, DPRD Kukar akan memanggil pengelola wisata sekaligus mengevaluasi supaya kejadian tidak terulang kembali.
"Jangan sampai terulang kembali karena pertukaran nyawa tidak ada nilainya. Jadi harus betul-betul kita mengutamakan keselamatan daripada keramaian atau bisnisnya," sebutnya.
Dia berharap pengelola bertanggung jawab penuh dengan memberikan asuransi kepada keluarga korban sebagai bentuk bela sungkawa.
"Saya pikir wujud perhatian dan tanggung jawab sudah sewajarnya harus ada," tutupnya.
[RWT]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Pemda PPU Raih Penghargaan di Ajang APPI 2024, Video Kreatif Pariwisata Diakui Nasional
- Jumlah Wisatawan Asing ke Indonesia Tembus 7,75 Juta pada Januari-Juli 2024
- Gamalis Hadiri Rakor Kepala Daerah di IKN, Sebut Berau Bakal Punya Tantangan di Bidang Wisata
- Ini 5 Destinasi Wisata Menarik di Sekitar IKN yang Wajib Dikunjungi Saat HUT ke-79 RI, Apa Saja?
- Imbas IKN, Hotel Mewah di Kaltim Full Selama Juni 2024