PPU

Maksimalkan Tugas Penyelamatan, DPKP PPU Akan Sediakan 14 Set Peralatan

Kaltim Today
26 Maret 2021 16:24
Maksimalkan Tugas Penyelamatan, DPKP PPU Akan Sediakan 14 Set Peralatan
Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Penajam Paser Utara (DPKP PPU), Pahlawan Syahrani. (Alif/kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Penajam – Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Penajam Paser Utara (DPKP PPU) dalam melaksanakan tugas penyelamatan kepada masyarakat selama ini masih menggunakan peralatan yang sederhana. Oleh karena itu, DPKP pada tahun ini akan mengadakan 14 set peralatan penunjang guna memaksimalkan kerja tim di lapangan.

Kepala DPKP PPU Pahlawan Syahrani mengungkapkan, secara nomenklatur dinas yang dipimpinnya ini selain memiliki tugas penanggulangan kebakaran, juga bertugas melakukan penyelamatan kepada masyarakat. Meskipun masih banyak masyarakat yang mengira DPKP hanya bertugas saat terjadi kebakaran saja.

DPKP PPU selain menangani kebakaran, banyak menerima pengaduan masyarakat yang meminta ke posko siaga untuk dilakukan penanganan terhadap gangguan hewan liar seperti ular berbisa, tawon, anjing liar, bahkan buaya. Dalam menjalankan tugasnya, tim di lapangan masih menggunakan alat sederhana yang dirakit sendiri.

“Kalau untuk penanganan ular berbisa kami masih pakai alat modifikasi yang dibuat oleh masing-masing posko, inisiatif tim yang di lapangan, yang penting masyarakat itu bisa selamat lah,” ujar Pahlawan, yang juga akrab dipanggil babe.

 

 

A post shared by Kaltim Today (@kaltimtoday.co)

Untuk meningkatkan kinerja tim di lapangan, DPKP akan mengadakan 14 set peralatan untuk semua posko yang tersebar di seluruh kecamatan se-PPU. DPKP sendiri memiliki tujuh posko siaga masing-masing di Penajam, Petung, Sotek, Sepaku, Maridan, Waru dan Babulu.

“Tahun ini insyaallah ada 14 set, setiap posko dapat dua set, minimal itu dulu yang akan kami sediakan. Sudah termasuk alat tangkap ular, alat eksekusi tawon dan APD baju tahan api atau tahan panas itu,” lanjutnya.

Posko DPKP sering menerima laporan gangguan ular di pemukiman warga diduga, karena ada pergeseran dari habitat atau tempat kembang biaknya. Kondisi hutan atau perkebunan yang rusak ditengarai menjadi penyebab ular berpindah ke perumahan untuk mencari makan hingga berkembang biak.

“Bahkan kami temui ada ular yang bersarang di dalam kamar, ada yang sampai bertelur itu. Ular biasanya kami tangkap terus diserahkan ke komunitas pecinta satwa kecuali berbahaya ya dibunuh, kasus ular ditemui di semua kecamatan,” tutupnya.

Meski selama ini menggunakan peralatan yang seadanya, pihaknya sudah berupaya semaksimal mungkin melakukan pertolongan kepada masyarakat yang membutuhkan. Dalam beberapa kasus juga sudah berkoordinasi dengan baik bersama instansi lain seperti BPBD, Kodim 0913 PPU, dan Polres.

[ALF | RWT | ADV DISKOMINFO PPU]



Berita Lainnya