Nasional

Melihat Pameran Foto HUT ke-30 AJI

Kaltim Today
11 Agustus 2024 15:59
Melihat Pameran Foto HUT ke-30 AJI
Pameran foto-foto jurnalis tentang penderitaan warga akibat Proyek Strategis Nasional (PSN). (Istimewa)

JAKARTA, Kaltimtoday.co - Sebanyak 30 bingkai foto dipamerkan dengan rapi di Gedung Usmar Ismail, Jakarta. Foto-foto tersebut adalah karya jurnalis yang mengabadikan penderitaan warga akibat Proyek Strategis Nasional (PSN). Pameran ini digelar oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) untuk memperingati ulang tahun ke-30 organisasi tersebut pada Jumat, 9 Agustus.

"Foto-foto ini berbeda dari yang biasanya ditampilkan di media, yang sering menggambarkan PSN sebagai sesuatu yang membawa dampak positif. Foto-foto ini justru memperlihatkan sisi lain, dari perspektif masyarakat yang mengalami ketidakadilan," kata Sekretaris Jenderal AJI Bayu Wardhana dalam keterangannya.

Bayu menjelaskan bahwa foto-foto yang dipajang merupakan hasil liputan mendalam dari jurnalis di tiga daerah, yakni Kalimantan Timur, Maluku Utara, dan Jawa Barat. Dari 30 foto yang dipamerkan, lima di antaranya adalah karya jurnalis AJI Samarinda yang berhasil menarik perhatian.

Karya Kartika Anwar yang berjudul *Proyek IKN Dikebut, Warga Pemaluan Krisis Air Bersih* menggambarkan realitas keras kehidupan warga yang kesulitan mendapatkan akses air bersih akibat pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru. 

Dua karya lainnya dari Fitri Wahyuningsih di Kalimantan Timur mengangkat dampak ekologis yang menghancurkan lingkungan sekitar akibat pembangunan IKN. Foto-foto tersebut berjudul IKN Dikebut Debu Bikin Semaput dan Hancurnya Sungai Pemaluan Akibat Pembangunan IKN.

Karya Lutfi Rahmatunnisa, IKN Gilas Tanaman Herbal Suku Balik dan Trobos Tanah Warga demi Ambisius Bandara VVIP IKN, memperlihatkan bagaimana proyek ambisius ini meminggirkan masyarakat lokal dan mengabaikan hak-hak mereka.

Di Maluku Utara, karya Mahmud Ici tentang kuburan warga Gemaaf, Halmahera Tengah, yang harus dibuat di pekarangan rumah akibat perampasan lahan oleh perusahaan tambang, menjadi salah satu sorotan. Foto-foto lainnya dari Rian Hidayat Husni dan Fadli Kayoa mengangkat isu banjir di Halmahera Tengah serta pembongkaran hutan di Obi, Halmahera Selatan.

Dari Jawa Barat, karya Virliya Putricantika mengenai proyek kereta cepat di Tegalluar dan panel surya di Waduk Cirata serta Anza Suseno yang mengangkat isu PLTU di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, menambah kedalaman pameran ini. Abdullah Fikri Ashri juga menampilkan perjuangan perempuan petani Indramayu dalam menghadapi dampak operasional PLTU di daerah mereka.

"Ada sisi lain yang perlu dicermati. Masyarakat tidak memiliki kuasa, mengalami ketidakadilan, mulai dari tanah yang digusur, polusi debu, hingga tidak adanya lahan untuk pemakaman. Foto-foto ini menangkap kondisi yang sering 'tidak terlihat' itu," ujar Bayu.

Peringatan ulang tahun ke-30 AJI ini mengusung tema Membangun Resiliensi di Tengah Disrupsi Media dan Menguatnya Otoritarianisme. Ketua AJI, Nani Afrida, mengatakan bahwa AJI perlu membangun resiliensi dalam menghadapi dua masalah besar sekaligus, yaitu disrupsi media dan meningkatnya otoritarianisme.

"Resiliensi berarti kemampuan untuk menyesuaikan diri dalam menghadapi tantangan besar," kata Nani.

Nani juga menyoroti tingginya angka kekerasan terhadap jurnalis, baik secara fisik, digital, maupun seksual, yang kerap berakhir dengan impunitas. “Tahun ini, terjadi 40 kasus kekerasan terhadap jurnalis, baik berupa kekerasan seksual, digital, maupun fisik,” pungkasnya.

[TOS | KURAWAL]


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya