Advertorial

PELTI Fokus Cetak Atlet Muda, Dispora Kukar Dorong Sarpras untuk Mendukung Regenerasi Atlet Tenis

M Jaini Rasyid — Kaltim Today 19 Mei 2025 06:40
PELTI Fokus Cetak Atlet Muda, Dispora Kukar Dorong Sarpras untuk Mendukung Regenerasi Atlet Tenis
Kepala Dispora Kukar, Aji Ali Husni. (Jen/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Regenerasi atlet muda menjadi fokus besar dalam program kerja Ketua Persatuan Lawn Tenis Indonesia (PELTI) Kutai Kartanegara, Fatlon Nisa. Ia menegaskan bahwa pembinaan usia dini adalah kunci untuk menjaga keberlangsungan prestasi tenis di Kukar, yang selama ini didominasi oleh atlet senior.

Menurut Fatlon, potensi anak-anak Kukar sebenarnya sangat besar, hanya saja belum semua tersentuh oleh program pembinaan. 

“Yang sekarang masih kurang itu justru di usia 12, 14, dan 18 tahun. Kita sedang dalam tahap mengupayakan penguatan di kelompok usia ini,” ujarnya.

Ia menambahkan, PELTI akan menawarkan kerja sama langsung dengan pihak sekolah. Salah satu contoh yang ia sebutkan adalah SD 018 yang berada dekat dengan lapangan tenis.

Fatlon pun sepakat bahwa regenerasi tak bisa dilepaskan dari dukungan sarana prasarana. Ia menyebut bahwa PELTI akan bersinergi dengan berbagai pihak, termasuk Dispora dan Disdikbud Kukar, agar pembinaan usia dini benar-benar terfasilitasi dengan baik.

“Soal biaya, saya rasa kalau kita bantu, semuanya bisa terjangkau. Pemerintah daerah juga, alhamdulillah, sangat mendukung,” ujarnya.

Di sisi lain, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kukar, Aji Ali Husni, turut menyoroti pentingnya regenerasi atlet tenis. Ia mengakui bahwa saat ini Kukar masih banyak mengandalkan atlet senior, terutama dalam ajang-ajang besar seperti Bapor Korpri dan kejuaraan provinsi.

“Atlet muda tenis di Kukar jumlahnya masih terbatas dan keberadaannya belum tersosialisasi dengan baik di masyarakat,” ucap Ali.

Dispora Kukar mendorong PELTI agar membuat program yang menyentuh langsung ke masyarakat dan pelajar. Menurut Aji, tantangan terbesar saat ini bukan hanya membina, tapi juga menjangkau.

“Kalau ingin cari bibit atlet, harus siapkan dulu sarananya. Misalnya raket, kita tahu raket tenis ini cukup mahal. Untuk orang tua yang bukan dari latar belakang olahraga, pasti mikir panjang untuk belikan anaknya,” ungkapnya.

Oleh karena itu, ia menyarankan agar PELTI menyediakan fasilitas pinjaman atau penggunaan gratis bagi anak-anak. Program sosialisasi ke sekolah-sekolah juga dianggap efektif untuk menumbuhkan minat sejak dini. 

“Kenalkan mereka pada tenis, ajak mereka ke lapangan, biar mereka tertarik. Ini akan mempermudah PELTI dalam menjaring atlet muda,” pungkasnya.

[RWT | ADV DISPORA KUKAR]



Berita Lainnya