Samarinda

Pemkot Samarinda Diminta Pastikan Ketersediaan Lapangan Pekerjaan untuk Badut Jalanan

Kaltim Today
29 Oktober 2022 19:24
Pemkot Samarinda Diminta Pastikan Ketersediaan Lapangan Pekerjaan untuk Badut Jalanan
Pemkot Samarinda memusnahkan ribuan miras ilegal dan kostum badut jalanan.

Kaltimtoday.co, Samarinda - Baru-baru ini Pemerintah Kota Samarinda bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) memusnahkan ribuan barang sitaan minuman keras (miras) yang dijual ilegal dan puluhan kostum badut jalanan. Hal tersebut mendapat tanggapan dari anggota DPRD Samarinda, Sani Bin Husain.

Sani Bin Husain tak mempersoalkan pemusnahan ribuan miras yang disita Satpol PP, namun dia memberi perhatian kepada puluhan pengamen badut yang kostumnya disita dan dimusnahkan. Hal tersebut menurutnya menuai persoalan baru yakni bertambahnya pengangguran.

"Munculnya Badut di pinggir jalan itu hanya efek dari orang untuk mencari uang, lapangan kerja tidak ada, dan sekarang kostumnya dimusnahkan,” ujar Sani kapada awak media, Jumat (28/19/2022).

Sani menyarankan, Pemkot Samarinda harus mencarikan para pengamen badut tersebut pengganti pekerjaan. Jika hanya menertibkan saja tidak akan menyelesaikan persoalan. Menurut Sani, seharusnya mereka diberikan kesempatan untuk dapat bekerja mencari nafkah.

Anggota DPRD Samarinda, Sani Bin Husain.
Anggota DPRD Samarinda, Sani Bin Husain.

“Kalau memang tidak boleh jadi badut, lalu mereka disuruh jadi apa,” tanya Sani

”Kita boleh memusnahkan barang-barang orang, tetapi harus kita (pemerintah) ganti dong. Misalnya difasilitasi menjadi penjual gorengan, UMKM, atau lapangan kerja lain,” imbuhnya.

Sani menegaskan, dirinya mendukung penuh pemerintah dalam penumpasan penjualan miras secara ilegal. Pasalnya, miras hanya membuat pikiran orang rusak. Namun kalau badut, dia mengaku tidak pernah melihat di pinggir jalan sambil menenggak minuman keras. Sani menuturkan, Pemkot Samarinda harus melakukan pengkajian ulang terkait sebab-sebab munculnya badut di kota Tepian ini.

“Harus dingat, kostum badut itu mereka beli dengan uang, jadi Pemkot Samarinda harus bijaksana melihat makin maraknya badut-badut ini, dan ini harus dilihat sebagai efek dari sulitnya masyarakat mencari pekerjaan,” terangnya.

“Jadi untuk badut ada tiga hal, dibina, diberikan peluang kerja, dan atau dikasih alternatif mereka ingin bekerja apa. Jangan-jangan ada seorang bapak yang mencari nafkah untuk anaknya,” pungkas Sani.

[HI |  RWT | ADV DPRD SAMARINDA]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya