Daerah
Pemprov Kaltim Target Pemasangan 1.692 Sambungan Listrik Rampung Tahun Ini
Kaltimtoday.co, Samarinda - Pemprov Kaltim menargetkan pemasangan 1.692 sambungan listrik di berbagai wilayah rampung tahun ini.
Disampaikan Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim, Munawwar bahwa kebutuhan listrik di Kaltim memang sudah jadi bagian dari visi dan misi Pemprov Kaltim. Sudah jadi komitmen Gubernur Kaltim, Isran Noor dan Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim, Hadi Mulyadi.
"Ini menjadi fokus dan komitmen gubernur dan wagub. Insyaallah 1.692 sambungan listrik tuntas tahun ini," ungkap Munawwar.
Rencananya, 1.692 sambungan listrik itu akan dituntaskan melalui program pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Munawwar menambahkan, pembangunan PLTS menjadi bagian dari visi dan misi pemprov.
Visi misi tersebut berupa Kaltim berdaulat dalam pemberdayaan ekonomi wilayah dan kerakyataan yang berkeadilan. Termasuk memenuhi kebutuhan infrastruktur kewilayahan. Salah satunya dengan menyediakan kebutuhan listrik bagi masyarakat desa.
Pada 2021, ada sejumlah desa yang menerima program pembangunan PLTS, yakni Kecamatan Muara Wis, Kukar untuk Desa Enggelam. Di sana, sambungan listrik diberikan ke 201 rumah dengan kapasitas PLTS 83,16 Kwp. Kemudian Desa Ketibeh 91 unit dengan kapasitas PLTS dibangun 47,04 Kwp.
"Pada 2022, ada di Kecamatan Muara Kaman, Kukar untuk Desa Menamang Kanan sambungan 275 rumah dengan kapasitas 100 Kwp. Lalu Desa Menamang Kiri 50 Kwp dengan sambungan 102 unit," sambungnya.
Selanjutnya pada 2023 ini, Pemprov Kaltim mulai memaksimalkan pembangunan PLTS Komunal off-grid Desa Deraya dan Lemper di Kecamatan Bongan, Kutai Barat (Kubar) dengan sambungan 156 unit.
Pembangunan PLTS Komunal Off-grid juga dilakukan di Desa Long Sului, Kecamatan Kelay, Berau 91 unit sambungan, PLTS Komunal Off-grid di Desa Matalibaq Kecamatan Long Hubung, Mahakam Ulu 295 sambungan, dan PLTS Komunal Off-grid Dusun Muluy Desa Swan Sluntung Kecamatan Muara Komam, Paser 51 sambungan.
"Ada juga pembangunan PLTS Komunal Off-grid Desa Pegat Betumbuk, Kecamatan Pulau Derawan, Berau, 63 sambungan dan pembangunan PLTS Komunal Off-grid Desa Ujoh Halang, Kecamatan Long Iram, Kutai Barat, 77 sambungan," sambungnya.
Revitalisasi PLTS Komunal Off-grid di Desa Labuang Kallo, Kecamatan Tanjung Harapan, Paser dengan 290 unit sambungan juga tak ketinggalan.
Sambungan listrik menggunakan PLTS komunal berasal dari APBD Kaltim. Belum lagi ditambah dengan dukungan dari program CSR asal perusahaan di tiap wilayah terkait.
"Kolaborasi untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat ini semoga tetap terlaksana dan lancar tanpa hambatan,” ucapnya.
Pertumbuhan rasio elektrifikasi (RE) dan desa berlistrik di Kaltim bakal terus meningkat sampai 2023. Isran Noor juga menyadari kebutuhan dasar masyarakat juga terletak pada penyediaan listrik.
Perkembangan rasio elektrifikasi dari 2018 atau tahun awal RPJMD 2018-2023 terus meningkat. Pada 2018 rasio elektrifikasi di Kaltim masih sekitar 85,75 persen.
Lalu pada 2019, angka rasio elektrifikasi meningkat menjadi 88,93 persen. Kemudian pada 2020 meningkat lagi menjadi 90,21 persen, lalu berlanjut pada 2021 menjadi 91,98 persen. Terakhir pada 2022 sudah menyentuh 93 persen.
[RWT]
Related Posts
- Badai Matahari Diprediksi Hantam Bumi Akhir Pekan Ini, Ancam Jaringan Listrik
- Realisasi Subsidi Energi dan Non-Energi 2024 Capai Rp 102,8 Triliun, Meningkat Dibanding Tahun Lalu
- Evaluasi Kinerja, PLN UP3 Berupaya Pulihkan Kelistrikan Akibat Gangguan di Pembangkit
- Padam Listrik Berjam-jam, Warga Geruduk Kantor PLN Berau, Sejumlah Fasilitas Dirusak
- Samarinda Dapat Bantuan Keuangan Rp588,3 Miliar dari Pemprov, Jadi Penerima Terbesar di Kaltim