Daerah
Pengamat Kritik Rencana Pemprov Bangun Kereta Cepat di Kaltim, Sebut Infrastruktur Jalan Lebih Mendesak

Kaltimtoday.co, Samarinda - Pengamat Ekonomi dari Universitas Mulawarman Purwadi mengkritisi wacana pembangunan kereta api cepat di Kalimantan Timur, yang sebelumnya diutarakan Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji.
Seno Aji berpendapat, pihaknya sangat terbuka dengan kerja sama atau investasi di bidang kereta api, sebab di Kalimantan Timur sendiri belum ada moda transportasi tersebut.
"Kita kan melihat teknologi China bagus. Kita harus akui. Kita sudah punya WHOOSH di Jakarta-Bandung. Mungkin bisa kita jajaki untuk Samarinda, Balikpapan, dan IKN (Ibu Kota Nusantara)," ucap Wagub Kaltim, Seno Aji beberapa waktu lalu.
Menanggapi hal itu, Purwadi menilai bahwa pemerintah provinsi juga harus memperhatikan sektor lain yang harus segera dibenahi, khususnya soal infrastruktur jalan di Kalimantan Timur.
"Pemerintah provinsi harusnya berpikir keras memperbaiki jalan-jalan rusak di Kaltim," bebernya.
Ia menjelaskan, apabila infrastruktur jalan di Kaltim dalam kondisi yang baik, maka investasi pun secara otomatis bisa mengikuti. Terlebih, masyarakat Kaltim juga bisa lebih nyaman dalam beraktivitas, khususnya di kabupaten.
"Kereta api era Awang seperti apa, itu semua menghabiskan uang saja. Nah ini yang perlu di-review ulang. Jangan sampai pemerintahan baru, kalau masih sama kaya kemarin buat apa kita pilih yang itu,” sebutnya.
Purwadi juga meminta kepada pemerintah untuk memaksimalkan kebutuhan dasar masyarakatnya, baik di sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pertanian, dan lain sebagianya.
"Menurut saya kereta api masih belum menjadi urgensi, masih banyak sektor yang harus dibenahi oleh pemerintah kita yang sekarang," tegasnya.
[RWT]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- PAFI Ingatkan! Ini 10 Risiko Kesehatan Jika Langsung Tidur Setelah Sahur
- Misteri Kematian Juwita Terkuak, Anggota TNI AL di Lanal Balikpapan Jadi Tersangka
- Sidang Lanjutan Kasus Tanah di Desa Telemow Memanas, Pengacara Sebut Dakwaan Jaksa Tak Jelas
- Antisipasi Praktik Pungutan, Seno Aji Minta Sekolah Hapuskan Tradisi Wisuda Mewah
- Disdikbud Kaltim Evaluasi Soal Pungutan Sumpah Profesi Rp 850 Ribu di SMKN 17 Samarinda