Internasional

Penyebab Kebakaran Hutan di Los Angeles yang Hanguskan 34.000 Hektare Lahan

Network — Kaltim Today 10 Januari 2025 15:40
Penyebab Kebakaran Hutan di Los Angeles yang Hanguskan 34.000 Hektare Lahan
Petugas pemadam kebakaran memantau kobaran api di bagian West Hills Los Angeles, Kamis, 9 Januari 2025. (Beritasatu.com)

Kaltimtoday.co - Los Angeles sedang menghadapi salah satu kebakaran hutan terbesar dalam beberapa tahun terakhir, yang telah menghanguskan lebih dari 34.000 hektare lahan.

Kebakaran ini juga mengancam lebih dari 10.000 bangunan di berbagai wilayah, termasuk dua titik api baru yang muncul di Antelope Valley dan Hollywood. Hingga Jumat (10/1/2025), situasi kebakaran ini masih membutuhkan penanganan serius, terutama karena kondisi lingkungan yang memperburuk penyebaran api.

Menurut laporan dari LA Times, penyebab utama kebakaran ini adalah kombinasi antara cuaca ekstrem dan kondisi lingkungan yang memburuk. Wilayah California Selatan telah mengalami kekeringan berkepanjangan sejak Oktober 2024, dengan curah hujan rata-rata hanya mencapai 10% dari kebutuhan normal.

Kekeringan ini membuat vegetasi di kawasan tersebut sangat kering dan mudah terbakar. Situasi semakin diperparah oleh angin Santa Ana yang berhembus dengan kecepatan tinggi pada Selasa (7/1/2025). Angin ini tidak hanya mempercepat penyebaran api tetapi juga menyulitkan tim pemadam kebakaran dalam mengendalikan situasi.

Dampak kebakaran ini sangat luas dan serius. Hingga saat ini, setidaknya lima orang dilaporkan tewas, sementara banyak lainnya mengalami luka-luka akibat kebakaran ini. Selain itu, puluhan ribu hektare hutan yang terbakar telah merusak ekosistem lokal dan mengancam keberlangsungan hidup satwa liar di kawasan tersebut. Lebih dari 10.000 bangunan berada di jalur api, membuat ribuan warga terancam kehilangan tempat tinggal.

Para ahli menyebut perubahan iklim sebagai salah satu faktor utama yang meningkatkan intensitas dan frekuensi kebakaran hutan di wilayah ini.

Profesor Apostolos Voulgarakis dari Imperial College London menjelaskan bahwa pemanasan global telah menyebabkan vegetasi menjadi lebih kering dan mudah terbakar. Angin Santa Ana yang kuat memperburuk kondisi ini, sehingga kebakaran besar menjadi semakin sulit diatasi.

Profesor Noah Diffenbaugh dari Stanford juga menambahkan bahwa kebakaran hutan sudah menjadi bagian dari ekosistem California, tetapi tantangan sebenarnya adalah bagaimana mengelola risiko ini dengan lebih baik.

Untuk mencegah kebakaran serupa di masa depan, para ahli merekomendasikan langkah-langkah seperti pengelolaan vegetasi melalui pemangkasan dan pembakaran terkendali, peningkatan infrastruktur pemadam kebakaran, serta edukasi kepada masyarakat tentang langkah-langkah pencegahan kebakaran. Dengan langkah-langkah ini, risiko kebakaran hutan dapat diminimalkan, meskipun ancaman dari perubahan iklim tetap ada.

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp



Berita Lainnya