Advertorial
Percepat Penanganan Program Kemiskinan Ekstrem, Perkimtan PPU Fokuskan Rumah Tidak Layak Huni
Kaltimtoday.co, Penajam - Dinas Perumahan, Permukiman, dan Pertamanan (Perkimtan) Penajam Paser Utara (PPU) sedang mempercepat penanganan program kemiskinan ekstrem dengan fokus pada rumah tidak layak huni.
Kepala Bidang Perumahan, Permukiman, dan Pertamanan Perkimtan PPU, Khairil Achmad, menjelaskan langkah-langkah yang diambil untuk menyelesaikan masalah ini secara cepat dan efektif.
"Kalau untuk program rumah tidak layak huni memang kita ada penanganan di tahun ini melalui APBD kabupaten itu totalnya ada 39 unit untuk yang sifatnya penanganan kemiskinan ekstrem dan penanganan yang termasuk dalam data DTKS," ujar Khairil Achmad.
Program ini dirancang untuk menangani rumah-rumah yang tidak layak huni, terutama di kawasan kumuh. Khairil Achmad menjelaskan bahwa ada sekitar 20 unit rumah yang menjadi prioritas penanganan di dua wilayah utama, yaitu Maridan dan Penajam.
"Selanjutnya ada sekitar 20 unit, tujuannya untuk yang di kawasan kumuh ada dua wilayah di Maridan dan di Penajam yaitu gang komar, pasar lama dan kerok laut," tambahnya.
Salah satu fokus utama adalah wilayah Kerok Laut, yang saat ini sedang dalam tahap sosialisasi dan perencanaan. Program ini bertujuan untuk memperbaiki kondisi rumah yang tidak layak huni, dengan penanganan pada atap, dinding, dan komponen lainnya yang membutuhkan perbaikan.
"Nah, nanti kami akan menangani yang di Kerok Laut. Inshallah kami akan menangani yang di Kerok Laut, nah ini masih dalam tahap sosialisasi dan perencanaan," jelas Khairil Achmad.
Selain perbaikan fisik, program ini juga mencakup upaya untuk memperindah rumah-rumah tersebut dengan memberikan sentuhan warna-warni pada ornamen luarnya. Langkah ini diharapkan dapat memberikan kesan yang lebih baik dan meningkatkan estetika lingkungan sekitar.
"Nanti rumah-rumahnya itu kalau memang tidak layak huni dan butuh penanganan atap, dinding dan komponen lainnya itu yang akan kita tangani. Tetapi nanti dia cenderung ke pemberian warna-warni untuk ornamen luarnya dicat supaya kesannya bagus," kata Khairil Achmad.
Penanganan rumah tidak layak huni ini juga melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat setempat. Pemerintah daerah berharap bahwa dengan adanya program ini, masyarakat dapat merasakan manfaat langsung dan turut serta dalam menjaga serta merawat hasil perbaikan yang telah dilakukan.
[RWT | ADV DISKOMINFO PPU]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- Sempat Sentuh 11 Ribu, Angka Kemiskinan Ekstrem di Kukar Kini 0 Persen
- Rehabilitasi 1.653 Rumah Tidak Layak Huni, DPUPR-PERA Kaltim Gelontorkan Rp25 Juta per Unit
- Berkat Program RLH, Akmal Malik Sebut Kemiskinan Ekstrem di Kaltim Berkurang
- Otorita IKN Jalin Kerja Sama dengan Yayasan Arsari Kembangkan Pusat Suaka Orangutan di PPU
- Reses di Desa Kerta Bumi Paser, Andi Faisal Assegaf Terima Keluhan Soal Infrastruktur Jalan hingga Sarana Prasarana Keagamaan