Kaltim

Pilkada Kaltim 2024, Relawan Kotak Kosong Kritik Kegagalan Kaderisasi Parpol dan Politik Dinasti

Defrico Alfan Saputra — Kaltim Today 03 Agustus 2024 18:15
Pilkada Kaltim 2024, Relawan Kotak Kosong Kritik Kegagalan Kaderisasi Parpol dan Politik Dinasti
Relawan Kotak Kosong mendeklarasikan penolakan kotak kosong dan komitmen melawan politik dinasti menjelang Pilkada Kaltim 2024. (Defrico/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Menjelang kontestasi Pilkada Kaltim serentak 2024, sejumlah Relawan Kotak Kosong melakukan aksi deklarasi penolakan kotak kosong di Taman Makam Pahlawan, Jalan Harmonika, Samarinda. 

Aksi ini diikuti oleh 11 peserta yang mengenakan baju berwarna hitam, bertuliskan "Kotak Kosong", dengan tujuan menolak kotak kosong, karena dinilai menjadi tanda kemunduran demokrasi dan kegagalan kaderisasi partai politik. 

"Kalau kotak kosong benar terjadi, berarti ini kemunduran demokrasi di Kaltim. Parpol yang seharusnya menghadirkan kader-kadernya untuk mencalonkan diri sebagai kepala daerah, jadi tidak berjalan," pungkas Edi Susanto selaku Humas Relawan Kotak Kosong pada Sabtu (3/8/2024).

Relawan Kotak Kosong bertujuan menjadi wadah aspirasi masyarakat Kaltim. Usai deklarasi, mereka berencana memperluas jaringan relawan untuk mendukung gerakan kotak kosong ini.

"Kami akan membuat relawan ini semakin besar lagi," ucapnya.

Saat ini, ada dua partai politik yang memengaruhi kemungkinan kotak kosong di Pilgub Kaltim, yakni PDIP dan Demokrat. Pasangan Rudy Mas'ud-Seno Aji sementara ini memiliki dukungan dari 44 kursi parpol, sementara pasangan petahana Isran Noor-Hadi Mulyadi belum mendapatkan dukungan dari partai politik mana pun.

Jika PDIP atau Demokrat memilih mendukung Rudy Mas'ud-Seno Aji, maka Isran Noor-Hadi Mulyadi tidak memenuhi syarat untuk melaju ke Pilgub Kaltim.

"Apabila kotak kosong terjadi, kami siap menjadi relawan kotak kosong, mengawal suara rakyat yang memilih kotak kosong dan jangan sampai dicurangi," tegas Edi.

"Masa banyak partai politik, tapi cuman bisa menghadirkan satu calon saja," tambahnya.

Selain kotak kosong, Edi bersama relawan lainnya juga dengan tegas melakukan perlawanan dugaan politik dinasti yang terjadi di Kalimantan Timur. 

"Jangan sampai politik dinasti terjadi di Kaltim, apalagi mau ada IKN disini. Cukup di Banten saja," tutup Edi.

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp 



Berita Lainnya