Advertorial

Proses Pemekaran Dikebut, Tantangan dan Implikasi PPU tehadap Perubahan Wilayah

Muhammad Razil Fauzan — Kaltim Today 28 April 2024 11:34
Proses Pemekaran Dikebut, Tantangan dan Implikasi PPU tehadap Perubahan Wilayah
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda PPU, Nicko Herlambang. (Fauzan/Kaltimtoday)

Kaltimtoday.co, Penajam - Perubahan wilayah menjadi fokus pembahasan menarik di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), terutama dalam konteks pemekaran wilayah dan penetapan tapal batas. 

Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda PPU, Nicko Herlambang, menggambarkan beberapa tantangan yang dihadapi seiring dengan perubahan wilayah yang tengah berlangsung.

Menurut Nicko, titik lemah dalam argumentasi terletak pada wilayah yang selama ini diakui layanannya berada di bawah Paser. 

"Memang selama ini layanan yang dijalankan di sana dan juga proses pemerintahannya berjalan di bawah Paser," ungkapnya.

Sementara itu, wilayah yang berbatasan langsung dengan Kutai Kartanegara (Kukar) dan PPU menunjukkan sedikit perubahan dan hampir serupa dengan yang diinginkan. Namun, situasi berbeda terjadi pada wilayah yang berbatasan dengan Paser. 

"Jadi nanti sebenarnya tidak 100 persen punya Paser diakomodir tidak 100 persen juga punya kita diakomodir," tambahnya.

Pertimbangan-pertimbangan ini menjadi tolak ukur bagi pemerintah pusat dan provinsi dalam menetapkan keputusan terkait perubahan wilayah. Nicko menegaskan bahwa keputusan akhir bergantung pada penilaian mereka, sehingga tidak bisa hanya didasarkan pada keinginan satu pihak saja. 

"Tentunya pertimbangan-pertimbangan ini yang jadi tolak ukur pemerintah pusat serta provinsi karena ranahnya memang di mereka. Mereka yang memberikan penilaian, sehingga kita tidak bisa memaksakan hanya keinginan kita saja, karena mekanismenya seperti itu," paparnya.

Namun, implikasi dari perubahan wilayah ini masih menunggu keputusan resmi dari pihak terkait. Dengan berbagai potensi perubahan yang terjadi, PPU dihadapkan pada tantangan yang cukup berat.

"Kalau luasannya kita belum tau yah karena kita harus menunggu keputusan resminya dari mereka, tapi yang pasti kalau terjadi perubahan otomatis wilayah kita yang berkurang kan," kata Nicko.

Terlebih lagi, dengan adanya wilayah yang diambil oleh proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) dan kemungkinan perubahan di wilayah perbatasan dengan Paser, ekspektasi terhadap perubahan wilayah mungkin tidak sesuai dengan harapan. 

"Jadi tantangan kita ke depan cukup berat karena ada wilayah kita yang terambil oleh IKN juga kemudian yang berbatasan dengan Paser mungkin sedikit berkurang tidak sesuai dengan ekspektasi kita," ungkap Nicko.

Dalam menghadapi dinamika perubahan wilayah ini, PPU diharapkan dapat merumuskan strategi yang tepat guna mengelola perubahan tersebut demi kepentingan masyarakat dan stabilitas pemerintahan daerah.

[RWT | ADV DISKOMINFO PPU] 

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp 



Berita Lainnya