Advertorial

Realisasi APBN Kaltim Juli 2024: Pertumbuhan Ekonomi dan Tantangan Harga Komoditas

Arif — Kaltim Today 28 Agustus 2024 07:36
Realisasi APBN Kaltim Juli 2024: Pertumbuhan Ekonomi dan Tantangan Harga Komoditas
Realisasi APBN Kaltim sampai dengan 31 Juli 2024, mencatatkan Pendapatan Negara sebesar Rp20,77 triliun.

Kaltimtoday.co,  Balikpapan - Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur (Kaltim) pada Triwulan II-2024 mencapai 5,85 persen year-on-year (yoy), lebih rendah dibandingkan Triwulan I-2024 yang mencatatkan pertumbuhan 7,26 persen yoy. Sektor pertambangan dan penggalian masih menjadi kontributor terbesar dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kaltim, dengan kontribusi sebesar 36,68 persen.

Dari sisi pengeluaran, ekspor barang dan jasa mendominasi kontribusi PDRB. Pada bulan Juli 2024, tingkat inflasi di Kaltim tercatat sebesar 2,18 persen yoy, didorong oleh kenaikan indeks pada kelompok makanan, minuman, tembakau, serta sektor perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga.

Realisasi APBN Kalimantan Timur sampai dengan 31 Juli 2024, mencatatkan Pendapatan Negara sebesar Rp20,77 triliun (43,65 persen dari target), terkontraksi 12,36 persen (yoy) dan Belanja Negara Rp36,22 triliun (39,12 persen dari pagu), tumbuh 54,11 persen (yoy).

Pertumbuhan ekonomi di Kaltim juga dipengaruhi oleh dinamika harga komoditas unggulan Kalimantan Timur yaitu batubara, minyak bumi dan kelapa sawit. Harga ketiga komoditas tersebut sepanjang tahun 2024 cenderung mengalami sideways dan turun cukup signifikan apabila dibandingkan tahun 2002-2023.

Terdapat sedikit kenaikan harga batubara pada triwulan II 2024 disebabkan karena naiknya permintaan batubara akibat heatwave di kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan akibat peningkatan kenaikan kebutuhan listrik untuk pendingin ruangan. 

Harga crude oil mengalami sedikit kenaikan pada semester I tahun 2024 disebabkan kebijakan OPEC+ memperpanjang kebijakan pemotongan produksi minyak sampai dengan tahun 2025 serta eskalasi geopolitik di regional Timur Tengah dan Ukraina-Rusia. 

Sementara harga CPO mengalami tren kenaikan sejak awal tahun 2024 didorong peningkatan permintaan untuk biodiesel B35 di dalam negeri, penurunan produksi minyak kelapa sawit di Indonesia akibat fenomena el nino, serta fluktuasi kurs rupiah dan ringgit terhadap dolar AS.

Perpajakan

Penerimaan perpajakan telah terealisasi sebesar Rp18,85 triliun (41,14% dari target). Capaian ini sedikit mengalami penurunan secara y-on-y sebesar -16,19%. Penurunan tersebut disebabkan oleh turunnya harga komoditas, terutama batubara dan CPO yang mengakibatkan penurunan pembayaran PPh Pasal 25/29 Badan.

Penerimaan pajak dalam negeri masih didominasi oleh Wajib Pajak Badan dan Bendahara Pemerintah, dengan sektor pertambangan sebagai kontributor terbesar. Meski juga mengalami perlambatan, penerimaan pajak internasional terus diupayakan dengan tetap memperhatikan perekonomian internasional dan terus berusaha melakukan extra effort untuk mencapai target penerimaan dari kegiatan ekspor dan impor.

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Realisasi PNBP sampai dengan akhir Juli 2024 mencapai Rp1,92 triliun (109,22% dari target), tumbuh signifikan sebesar 58,87 % yoy. Peningkatan capaian realisasi tersebut bersumber dari seluruh jenis realisasi PNBP meliputi PNBP lainnya dan Pendapatan BLU, terutama penerimaan yang berasal dari Jasa Kepelabuhan dan Pendapatan Jasa Layanan Pendidikan.

Belanja K/L Realisasi Belanja K/L sampai dengan akhir Juli 2024 mencapai Rp17,53 triliun (27,92% dari pagu Rp45,21 triliun), tumbuh sebesar 36,88% yoy. Pertumbuhan realisasi belanja terutama dipengaruhi oleh peningkatan belanja modal untuk pembangunan IKN.

Satker yang mendominasi realisasi belanja modal Kaltim antara lain IKN 1 & 2, Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Kaltim, dan Penyediaan Perumahan IKN Nusantara.

Sementara Belanja Barang dan Jasa juga mengalami kenaikan realisasi, utamanya digunakan untuk pelaksanaan pemilu serentak 2024 oleh KPU. Selain itu, realisasi Belanja Barang dan Jasa digunakan untuk mendukung program Pendidikan tinggi dan pelatihan vokasi serta pelaksanaan program infrastruktur konektivitas oleh KemenPUPR. Belanja Pegawai dan Belanja Bantuan Sosial mengalami pertumbuhan realisasi yang stabil, dengan Belanja Bantuan Sosial yang digunakan untuk mendukung program Pendidikan tinggi dan pelatihan vokasi serta pelaksanaan program infrastruktur konektivitas oleh KemenPUPR. Belanja Pegawai dan Belanja Bantuan Sosial mengalami pertumbuhan realisasi yang stabil, dengan Belanja Bantuan Sosial yang dimanfaatkan oleh Kementerian Agama melalui UIN Sultan Aji Muhammad Idris.

Transfer ke Daerah

Realisasi Transfer ke Daerah (TKD) sampai dengan 31 Juli 2024 mencapai Rp18,69 triliun (47,92% dari pagu Rp39,01 triliun). Akumulasi realisasi TKD tumbuh 23,89% secara yoy. Peningkatan realisasi TKD tersebut terutama didorong oleh realisasi Dana Bagi Hasil (DBH) yang meningkat 35,45%, terutama karena signifikannya kenaikan realisasi DBH SDA 

Minerba TA 2024. Sebagian dana TKD per Mei 2024 belum disalurkan, menunggu pemenuhan penyampaian syarat salur dan/atau belum masuk jadwal penyaluran.

Ibu Kota Negara Nusantara (IKN)

Progress pembangunan Ibu Kota Negara Baru (IKN) memberikan pengaruh besar pada kinerja keuangan APBN dan APBD di Kalimantan Timur. Sampai dengan Juli 2024, anggaran pembangunan IKN mendominasi 79,25% pagu belanja K/L di Kalimantan Timur.

Alokasi APBN IKN mencapai Rp40,70 triliun yang digunakan untuk pembangunan sarana infrastruktur maupun non infrastruktur, tersebar pada Kementerian PUPR, Kemenhub, KLHK, dan serta POLRI.

[RWT | ADV DISKOMINFO KALTIM]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp 



Berita Lainnya