Samarinda
Relawan Berbagi Kisah Ikut Bimtek Water Rescue
Kaltimtoday.co, Samarinda - Kondisi Samarinda yang sering dilanda musibah banjir, membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Timur dan Unit Siaga SAR dari Basarnas Samarinda menghelat bimbingan teknis (bimtek) pelatihan water rescue terhadap relawan se-Samarinda.
Sedikitnya, ada 30 relawan dari 25 Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Samarinda dibekali pengetahuan mengevakuasi korban lewat teori dan latihan praktik, yang berlangsung selama dua hari, 23-24 Oktober 2019.
Salah satu relawan bernama Ica, mengaku senang bisa berkesempatan ikut latihan bersama pegiat penaggulangan bencana di Bumi Etam. Dia mengatakan, banyak pengalaman yang diraih setelah mengikuti bimtek water rescue.
"Kan, kalau praktik banyak terjun ke lapangan, banyak di yang praktikkan. Kaya apa caranya menolong korban di air," kata wanita yang masuk dalam LSM Joy Rescue itu.
Dia pun siap apabila nanti diminta untuk menolong korban tenggelam.
"Enggak takut. Kan, udah ada life jacket, udah ada ini safety-nya," sahut Ica.
Perasaan yang sama pun disampaikan Nurhamida. Relawan asal LSM Destana Sungai Kapih ini berbunga-bunga saat menekuni sejumlah teori dan praktik yang diberikan para narasumber bimtek pelatihan water rescue.
"Perasaan saya sangat senang karena bisa belajar, mendapatkan ilmu-ilmu yang belum pernah saya dapatkan," ungkapnya.
Berbekal pengalaman dari pelatihan itu, dia mengungkapkan bahwa, tidak gentar terjun langsung ke perairan jika ada korban tenggelam.
"Insya Allah tidak bakal merasa takut. Karena sudah mendapatkan teorinya dan praktiknya," tegasnya.
Nurhamida dan Ica merupakan dua relawan wanita dari puluhan relawan yang mengikuti pendidikan water rescue tersebut.
Setelah meneladani berbagai pengetahuan di bimtek water rescue, para peserta berhak mendapat surat keterangan atau piagam dari BPBD Provinsi Kaltim.
Hal ini dikatakan Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kaltim Ahmad Sabaraji, yang juga menjadi narasumber di pelatihan itu.
"Mereka yang sudah mengikuti bimtek berhak mendapat surat keterangan atau piagam dari BPBD Kaltim. Itu apresiasi BPBD terhadap para relawan," terang Sabaraji.
Meski diselenggarakan hanya dua hari, Sabaraji berpesan kepada relawan untuk menggunakan ilmu yang didapat sebaik-baiknya.
"Karena ini namanya water rescue harusnya pelatihannya lama. Tapi karena sifatnya bimtek, terbatas waktunya, tidak semua ilmu diberikan kepada mereka," ujarnya.
Diwartakan sebelumnya, acara bimtek water rescue bertajuk Pembekalan Teknis PB Bagi Masyarakat/Relawan 2019 terhelat selama dua hari itu, yakni Rabu-Kamis (23-24/10/2019).
Di hari pertama, diisi dengan pembekalan materi dan teori, bertempat di Gedung BPBB Kaltim, Jalan MT Haryono, Samarinda. Dibuka secara langsung oleh Sekretaris BPBD Kaltim Supardi selaku perwakilan Kepala Pelaksana BPBD Kaltim Frederik Bid. Sementara pemateri adalah Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kaltim Ahmad Sabaraji dan Kanit Siaga SAR Samarinda dari Basarnas Kaltim-Kaltara Dede Hariana.
Sedangkan hari kedua, wadah pelaksanaan di Polder Air Hitam Samarinda, Jalan AW Syahranie.
Kepala Unit Siaga SAR dari Basarnas Samarinda Dede Hariana menerangkan, giat di hari kedua terdiri dari dua sesi latihan, yakni darat dan air.
Di darat, pihaknya berupaya mengenalkan kepada peserta model pertolongan dan mesin-mesin yang digunakan saat evakuasi.
"Kami kenalkan peralatan perahu karet dan juga teknik-teknik evakuasi jika ada korban," kata Dede, Kamis (24/10/2019) siang.
Kemudian, pada sesi kedua, peserta diminta langsung terjun ke kolam untuk menerapkan teori yang telah dipelajari sebelumnya di hari pertama.
[MA | RWT | ADV]