Daerah
Revitalisasi Citra Niaga Telan Anggaran Miliaran Rupiah hingga Fakta Seputar Penghargaan Aga Khan 1989
Kaltimtoday.co, Samarinda - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda gelontorkan miliaran rupiah demi mempercantik kawasan Citra Niaga.
Citra Niaga dikenal sebagai pusat perbelanjaan dan suvenir khas Kalimantan. Kawasan tersebut akan direvitalisasi bagian fasad rukonya, serta pembangunan sarana-prasarana (jalur pedestrian).
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Samarinda Desy Damayanti menjelaskan, proyek revitalisasi itu bertujuan untuk meningkatkan daya jual pedagang. Dari data yang dihimpun oleh Kaltimtoday.co, Anggaran yang digelontorkan dari APBD 2023 untuk mewujudkan detail engineering design (DED) yang sudah disusun pada 2022 sekitar Rp 9,8 miliar atau masing-masing sekitar Rp 4,9 miliar.
"Tujuannya yang pasti meningkatkan daya jual pedagang. Yang jelas nanti kami akan revitalisasi fasad rukonya," kata Desy.
Diketahui, minat daya beli masyarakat Samarinda di Citra Niaga kian menurun. Pemkot berupaya ingin mengembalikan wajah Citra Niaga seperti dahulu saat memenangkan penghargaan Internasional Aga Khan Award for Architecture (AKAA) pada 1989.
“Kami ingin mengembalikan figur Citra Niaga yang dulu saat memenangkan Aga Khan Award. Tentu proyek ini tidak mudah, karena turut mengubah budaya masyarakat. Layaknya proyek pengembalian trotoar di Jalan Malioboro yang turut memindahkan aktivitas pedagang. Ini upaya meningkatkan daya beli masyarakat juga," ungkapnya.
Fakta Penghargaan Internasional Aga Khan Award 1989 Untuk Citra Niaga
Dalam Rapat Forum Investor Beautifikasi Kawasan Citra Niaga, Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) mengungkap fakta baru tentang penghargaan yang diraih oleh Citra Niaga.
Wardhana selaku tim dari IAI, menjelaskan jika ada persepsi yang salah di masyarakat tentang penghargaan tersebut. Banyak yang meyakini jika pemenangan Citra Niaga dinilai dari bangunan fisiknya yang apik.
Padahal, yang menghantarkan Citra Niaga menjadi pemenang penghargaan Aga Khan Award 1989, karena nilai-nilai yang ada di dalam Citra Niaga, salah satunya kepatuhan pedagang.
Ia menjelaskan, pedagang Citra Niaga sangat tertib di tahun itu. Mereka menjaga ketertiban dengan tidak melanggar batas jualan mereka.
"Dahulu, mereka sangat tertib loh. Dagangan mereka tidak ada yang melebihi batas atap," ungkap Wardhana saat itu.
Selain itu, para pedagang juga tidak menentukan harga barangnya sendiri, melainkan ditentukan oleh pengelola. Akhirnya, imbas dari nilai-nilai tersebut, menjadi kepuasan tersendiri bagi para pembeli saat itu.
"Harga barang lebih sesuai, karena ditentukan oleh pengelola. Ini merupakan nilai terbaik," ucap Wardhana.
Menurut Wardhana, revitalisasi Citra Niaga akan jauh lebih baik, jika tetap memperhatikan nilai-nilai seperti kepatuhan pedagang, untuk mengedepankan kepuasan pembeli di Citra Niaga.
Dishub Samarinda Cegah Kemacetan saat Proses Revitalisasi Citra Niaga
Demi mencegah kemacetan saat proses revitalisasi, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda Hotmarulitua menjelaskan, pihaknya akan mengawasi aktivitas lalu lintas di sekitaran kawasan Citra Niaga.
"Kami tunggu Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) dulu. Setelah itu, baru kami rencanakan proses pengalihannya," tutur Manalu pada Selasa (23/5/2023)
Soal parkir kendaraan, Manalu mengatakan, akan mengarahkan masyarakat ke kantor Pelindo di Jalan Yos Sudarso. Terlebih, pengalihan itu juga sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Kami lakukan pendekatan komunikasi di Kantor Pelindo, rencananya parkir kendaraan kami alihkan ke sana. Selain itu, Pelindo kan sudah ada TAP parkir, jadi mudah transparansi pemasukannya," kata Manalu.
Untuk diketahui, konsultan Andalalin akan berkoordinasi dengan Dishub Samarinda terlebih dulu. Masyarakat juga diharapkan bisa terbiasa berjalan kaki di area pedestrian.
Manalu berharap dengan adanya revitalisasi ini, mampu menjadikan Citra Niaga sebagai ikon baru dalam mewujudkan Samarinda sebagai Kota Peradaban.
[RWT]
Related Posts
- Mahasiswi UINSI Syifa Hajati Terbitkan Buku dari Skripsi: Gender di Mata Gen Z
- Tumbuk Movement-CeCUR Jadi Inisiator Dialog Publik, Tantang Calon Pemimpin Tanggap Soal Isu Lingkungan dan Perubahan Iklim
- Kolaborasi JMS dan AJI Samarinda, Wadahi Diskusi Soal Netralitas Pilkada dan Tekankan Jurnalis Bukan Juru Kampanye
- KPU Samarinda Gelar Simulasi Pemungutan Suara Pilkada 2024, Rusmadi Wongso Puji Fomasi Saksi Jauh Lebih Efisien
- Minimalisir Risiko Kecelakaan Kerja hingga Kematian KPPS di Pilkada, KPU Tetapkan Syarat Khusus dan Jaminan BPJS