Daerah
Rumput Stadion Segiri Dikeluhkan, Disporapar Ambil Alih Perawatan: Biaya Tembus Rp30 Juta per Bulan
Kaltimtoday.co, Samarinda - Setelah ramai dikritik karena kondisi rumput yang dinilai tidak layak pascarenovasi, Pemerintah Kota Samarinda akhirnya turun tangan penuh untuk membenahi lapangan Stadion Segiri. Perawatan kini diambil alih Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar), menyusul kualitas permukaan lapangan yang dianggap buruk saat diserahkan kontraktor.
Kepala Disporapar Samarinda, Muslimin, membeberkan bahwa perawatan intensif sudah berjalan sejak penugasan langsung dari Wali Kota. Hasilnya mulai terlihat.
“Begitu pertemuan dengan Bapak Wali Kota, saya ditugaskan untuk melakukan perawatan rumput. Saat ini sudah berjalan, sudah beberapa kali pertandingan digunakan dan sudah mulai menghijau,” ungkapnya.
Ia menyebutkan, perawatan dilakukan setiap hari, bahkan dua kali dalam sehari. “Jadi pagi disiram, sore disiram. Per dua minggu dipupuk. Hari ini pun kita lakukan pemupukan dan perawatan lanjutan,” jelasnya.
Salah satu langkah yang diambil adalah mengganti metode penyiraman. Muslimin menegaskan bahwa rumput disiram menggunakan air sumur bukan PDAM, karena kandungan kimia pada air PDAM dapat memperlambat pertumbuhan.
“Kalau air PDAM itu lambat pertumbuhannya karena mengandung zat kimia. Kalau air sumur aman dia, karena mengandung zat hara. Apalagi kalau air sungai, cepat tumbuh itu,” ujarnya.
Kondisi rumput kini disebut jauh lebih baik dibanding saat pertama kali dilepas kontraktor. Ia menyinggung pertandingan terakhir Borneo FC sebagai pembuktian.
“Terakhir main lawan Dewa United itu sudah lumayan hijau. Begitu dilepaskan kontraktor kan parah. Nah akhirnya tanggung jawab kita memperbaikinya,” katanya.
Meski demikian, proses perbaikan ini bukan tanpa beban. Muslimin mengungkapkan biaya perawatan rumput sangat besar. “Sebulan itu bisa habis Rp 30 juta. Kita bayar gaji dua orang, belum perawatan rumputnya, airnya. Itu habis 30 jutaan,” terang dia.
Pengambilalihan perawatan dilakukan atas permintaan langsung Borneo FC, mengingat kondisi lapangan sebelumnya dianggap tidak mendukung pertandingan. “Kenapa Borneo FC meminta kita melakukan perawatan? Karena biayanya besar. Saat ini sudah kita lakukan perawatan itu,” jelas Muslimin.
Meski Disporapar yang menangani seluruh perawatan stadion, ia menegaskan belum ada serah terima resmi dari pemerintah pusat ke pemerintah kota. “Seluruh stadion kita yang kelola, cuma belum diserahkan sepenuhnya karena belum ada serah terima barang. Ini hanya tanggung jawab moral,” katanya.
Tanggung jawab moral itu, lanjutnya, dilakukan demi mendukung performa Borneo FC. “Dalam rangka membantu Borneo FC menjamu para tamu dan memberikan kemenangan. Selama ini kan alhamdulillah menang terus,” tutupnya.
[NKH]
Related Posts
- Kaltim–Anhui Intensifkan Pembahasan Teknologi Air, DPRD Tekankan Langkah Konkret
- Antisipasi Lonjakan Mobilitas Nataru, Dishub Samarinda Bakal Perketat Pengawasan Armada Transportasi Darat dan Air
- Hortikultura Kaltim Naik Kelas, DPRD Kaltim Sebut Semangka–Nanas Didorong Jadi Sektor Potensial
- Kaltim Siap Jadi Pelopor Pidana Kerja Sosial, Sistem Baru Kurangi Ketergantungan pada Penjara
- Rencana Sodetan Sungai Loa Janan Ilir Ditolak Warga Kukar, Pemkot Samarinda Tunggu Peran Pemprov Kaltim








