Headline
Sebelum Akhir Masa Jabatan, Jaang akan Tentukan Pemindahan Balai Kota
Kaltimtoday.co, Samarinda - Menjelang akhir masa jabatan sebagai orang nomor satu di Kota Tepian, Syaharie Jaang berkeinginan memberi kenang-kenangan membekas pada kota yang telah membesarkan namanya ini.
Tidak hanya optimis menggenjot laju Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga mencapai angka Rp 1 Triliun, Jaang juga berkeinginan jika pemindahan Pemkot Samarinda akan mulai diseriusinya.
"Dasar idenya sudah ada, tinggal kami ajukan. Semoga ini menjadi peninggalan yang baik untuk Samarinda," harap Jaang.
Meski baru berupa ide, dan masih dalam tahap kajian, wali kota Samarinda dua periode ini tidak menampik saat ditanya jika pemindahan Pemkot berada di wilayah Kelurahan Sungai Siring, Kecamatan Samarinda Utara.
"Di sana (Sungai Siring), kami dapat 25 hektare lahan hibah dari masyarakat, 75 hektarenya akan saya ajukan ke provinsi atau pusat," imbuhnya.
Terkait kondisi lahan di Sungai Siring yang diketahui memiliki beberapa lokasi penambangan batubara, memang diakui politisi Demokrat ini benar adanya.Namun rancangan pemindahan ini masih dalam tahap peninjauan lebih lanjut.
"Saya ajukan apakah memenuhi syarat atau tidak nantinya. Yang jelas harus ditinjau dan hitung-hitung dulu," sambungnya.
Secara terpisah, Sekretaris Daerah Kota (Sekdakot) Samarinda, Sugeng Chairuddin menambahkan, jika lahan yang direncanakan sebagai pemindahan Pemkot bukan hanya di Sungai Siring.
Berdasarkan hasil kajian, Kelurahan Makroman, Kecamatan Sambutan juga termasuk di dalam pemilihan lahan tersebut.
Soal luasan lahan yang akan dibutuhkan, Sugeng menyebut jika pihaknya menginginkan setidak tersedia 100 hektare.
"Semua dinas, kita maunya jadi satu disana nanti, termasuk DPRD," kata Sugeng.
Mengambil contoh seperti pusat pemerintahan di Kutai Barat dan Kutai Timur, dirasakannya jika hal tersebut akan sangat membantu agar setiap instasi lebih mudah melakukan koordinasi.
Meski baru pada tahap perancangan dan perencanaan, namun jika pemilihan lahan berada di Sungai Siring, hal ini sangat berkenan dengan konsep pemrograman Aerocity lantaran lokasinya, yang sangat berdekatan dengan bandara baru Samarinda.
Menerapkan sistem pembangunan kota modern, nantinya desain instalasi listrik akan berada di bawah tanah.
Selain membahas penentuan lahan dan anggaran yang akan dikeluarkan, pemindahan secara besar-besaran pada instansi terkait, tentu akan meninggalkan sejumlah besar gedung gedung kosong kedepannya. Namun, hal ini juga disampaikan Sugeng masuk dalam pembahasan utama tentunya.
"Kita akan bicarakan, masih mau dipakai atau gmana nantinya," imbuh Sugeng.
Melakukan penilaian secermat mungkin dan tidak ingin terburu-buru dirasakan Sugeng, merupakan hal tebaik yang harus dilaksanakan pihaknya.
"Pelaksanaannya pasti lama, saat ini kita fokus pada rancangan, kajian dan uji publik kedepannya," pungkasnya.
[JRO]
Related Posts
- Aksi Demo Gerakan Mahasiswa Peduli Kaltim di KSOP Samarinda: Stop Batu Bara Koridor-Ilegal
- Tim Rudy-Seno Keberatan Dukungan Ormas Garda Prabowo ke Isran-Hadi, Sebut Pelanggaran Norma dan Etik
- Mahasiswi UINSI Syifa Hajati Terbitkan Buku dari Skripsi: Gender di Mata Gen Z
- Tumbuk Movement-CeCUR Jadi Inisiator Dialog Publik, Tantang Calon Pemimpin Tanggap Soal Isu Lingkungan dan Perubahan Iklim
- Kolaborasi JMS dan AJI Samarinda, Wadahi Diskusi Soal Netralitas Pilkada dan Tekankan Jurnalis Bukan Juru Kampanye