Internasional
Siapakah Robert Baden Powell? Mengenal Bapak Pramuka Sedunia di Hari Peringatannya
Kaltimtoday.co - Hari Baden Powell diperingati setiap tahunnya di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Ini merupakan salah satu momen yang penuh makna bagi jutaan pramuka dan pendukung gerakan pramuka di seluruh dunia. Bagi para anggota pandu pemula dan pramuka pasti sudah sangat sering mendengar nama Robert Baden Powell.
Powell merupakan pendiri gerakan kepanduan dan tokoh yang cukup penting di Inggris pada awal abad ke 20. Namun siapakah sebenarnya Robert Baden Powell yang menjadi sosok kontroversial dan apa alasan ia mencetuskan ide tentang pramuka dan pembina?
Masa Kecil Robert Baden Powell
Ia lahir dengan nama asli Robert Stephenson Smyth Baden-Powell pada 1857 di London. Powell merupakan salah satu anak dari 10 bersaudara di keluarganya. Ayah Powell berprofesi sebagai seorang profesor di Universitas Oxford dan meninggal dunia ketika Robert masih berusia tiga tahun. Ibunya bernama Henrietta, setelah ayahnya meninggal, Henrietta bertugas mengurus semua keperluan keluarga besarnya sendirian.
Powell dari kecil sudah terkenal menjadi seorang anak yang pintar, bahkan berkat kepintarannya ia diberikan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke sekolah swasta yang sangat eksklusif. Usai tamat sekolah di Rose Hill School, Tunbridge Wells, Robert Stephenson (Baden Powell) mendapat beasiswa untuk sekolah di Charterhouse di Surrey. Dan setelah dewasa, Baden Powell bergabung dalam ketentaraan Inggris. Dimasa kecilnya ia juga diminta oleh ibunya untuk belajar bermain alat musik seperti piano dan biola.
Selama masa sekolah ia sering digambarkan sebagai seorang yang rajin dan memiliki jiwa petualang muda. Saat dia berada di sekolah, kecintaannya pada alam bebas dipupuk. Dia bersembunyi di halaman sekolah, mempelajari satwa liar dan bahkan menangkap dan memasak kelinci. Ketika memasuki musim liburan sekolah, ia lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermain di luar ruangan bersama saudara-saudaranya. Dia memanfaatkan keterampilan praktis petualangnya dan, setelah menyelesaikan sekolah, bergabung dengan tentara.
Karir Powell Selama Menjadi Tentara Militer
Baden Powell yang berada di Militer mengkhususkan dirinya dalam divisi pembuatan peta, kepanduan yaitu menjelajahi suatu daerah untuk mendapatkan informasi yang diperlukan, serta melatih tentara lain dalam keterampilan ini.
Setelah itu, ketika ia mendapatkan kesempatan untuk naik pangkat, ia mulai memberikan penghargaan kepada tentara yang berada di bawah komandonya dengan lencana atas pencapaian mereka, hal ini seperti dalam kepanduan modern yang berlaku saat ini.
Selama masa jabatannya di Militer ia sering ditugaskan di luar Inggris seperti bergabung dengan 13th Hussars di India (1876), dinas khusus di Afrika (1895), memimpin Pasukan Dragoon V (1897), pemimpin resimen di Zulu Afrika Selatan (1880), Kepala Staf di Rhodesia Selatan (sekarang dikenal Zimbabwe) tahun 1896, memimpin The Mafeking Cadet Corps di Mafeking, Afrika Selatan (1899-1900).
Selain itu, ia juga pernah menerima medali atas tindakannya dalam perang Boer di Afrika Selatan selama masa kepemimpinannya. Ia juga memimpin orang-orang pasukannya dalam Pertempuran Mafeking yang terjadi tahun 1900, pertempuran ini sangat dikenal masyarakat karena pasukan Inggris yang berada di bawah pimpinannya mampu untuk bertahan melawan musuh yang memiliki jumlah lebih besar.
Setelah menyelesaikan tugasnya sebagai seorang abdi negara, ia kembali menemukan buku pegangan kecilnya yang berjudul Aids to Scouting. Buku ini digunakan oleh para pemuda dan guru-guru untuk mengajar observasi dan kerajinan kayu. Kemudian buku pegangan tersebut diterbitkan dan menginspirasi anak-anak membentuk suatu Scouts Patrols. Hingga gerakan pramuka berkembang di seluruh dunia dan Baden-Powell dinyatakan sebagai Bapak Pramuka Dunia.
Powell meninggal dunia di usianya yang ke 83 tahun pada 1941. Selanjutnya, Istri Powell yaitu Lady Olave terus melanjutkan kegiatan suaminya mempromosikan kepanduan dan pemandu putri di seluruh dunia hingga ia tutup usia menyusul Powell, ia menutup hayatnya di usia 88 tahun pada 1977.
Mengapa dia menjadi sosok yang kontroversial?
Meskipun Powell dilimpahi dengan berbagai prestasi namun, ia tetap mendapatkan banyak kritik dari para pegiat yang menuduhnya sebagai seorang rasis. Ia dituduh sebagai seorang rasis karena pengakuannya yang membenci kaum gay dan memberikan dukungan simpati pada Adolf Hitler serta Nazi.
Dilansir dari The Guardian, pada 2010 terdapat file MI5 yang berisi dokumen pendukung yang menguatkan isu jika Baden-Powell pernah diundang untuk bertemu Hitler setelah mengadakan pembicaraan persahabatan tentang menjalin hubungan lebih dekat dengan organisasi Pemuda Hitler.
Peringatan Hari Lahir Baden Powell Sebagai Hari Kepanduan Dunia
Tanggal lahir Baden Powell yaitu 22 Februari 1857 juga diperingati sebagai hari kepanduan sedunia. Baden Powell ditetapkan sebagai Bapak Pramuka atau Bapak kepanduan Dunia karena gerakan pramuka yang ia inisiasi cukup besar selama masa hidupnya.
Pada tahun 1920, ia berhasil mengadakan jambore yang mempertemukan sekitar 8.000 anggota dari 34 negara. Perayaan peringatan ini biasanya dilakukan dengan cara menggelar upacara uang berisi sambutan yang mengenang sosok Baden Powell.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Raja Charles Didiagnosis Kanker, Jalani Perawatan dan Tunda Keterlibatan Publik
- 32 Ucapan Imlek 2024 dalam Bahasa Mandarin dan Inggris Beserta Terjemahannya, Cocok Dibagikan ke Orang Terdekat
- UNIC's Call to Journalists to Combat Environmental Misinformation
- Daftar 5 Negara Sekutu Israel Lakukan Demonstrasi Dukung Palestina Bebas, Ada Amerika Serikat hingga Jerman
- Inisiatif Sekolah Siaga Kependudukan di Kaltim, Integrasi dengan Pramuka Keluarga Berencana