Samarinda
Siapkan Siswa Jadi Teknisi Handal dan Berdaya Saing, SMKN 2 Samarinda Tanda Tangani MoU bersama Panasonic Manufacturing Indonesia
Kaltimtoday.co, Samarinda - Kuatkan keterampilan Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam menghadapi dunia kerja, perusahaan asal Jepang, Panasonic menjalin kerja sama dengan SMK Negeri 2 Samarinda melalui anak cabang perusahaan Panasonic Manufacturing Indonesia wilayah Samarinda, Rabu (16/12/2020).
Melalui kesepakatan Memorandum Of Understanding ( MoU) yang ditetapkan per 24 November 2020 tersebut, kedua pihak merencanakan rangkaian kegiatan yang membawa manfaat bagi para pelajar serta tenaga pendidik.
Berlangsung sejak pukul 09.00 WITA di Lantai 2 Gedung Utama SMK Negeri 2 Samarinda, turut hadir Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Samarinda, Dwisari Harumingtyas serta perwakilan Panasonic, Henry Virgo selaku Legal and IR Manager, Branch Manager PT Panasonic Gobel Indonesia di Samarinda dan Ari Wibowo, Kepala Bagian Servis Panasonic Samarinda. Disaksikan oleh Idhamsyah selaku Kabid PSMK Disdikprov Kaltim dan Abdul Karim sebagai Pengawas Pembina.
Ditemui di sela-sela acara, Ari Wibowo menerangkan perjanjian yang disepakati akan terjalin selama 4 tahun. Dalam kurun waktu tersebut, peserta didik yang merupakan siswa kompetensi keahlian Teknik Pendingin dan Tata Udara SMK Negeri 2 Samarinda akan mendapatkan pengajaran langsung oleh Tim Panasonic sebagai guru tamu selama menempuh pendidikan. Rencana jangka panjang pun turut diperhitungkan dengan mempersiapkan siswa sebagai calon teknisi pada perusahaan.
“Selain memperkenalkan produk Panasonic, fokus utamanya adalah membekali peserta didik agar terampil terutama pada bidang Pendinginan dan Tata Udara. Kami akan membuka Latihan Kerja Industri, sebagai kesempatan siswa dan tenaga pendidik sekolah guna program magang dan kemitraan seperti Program Bridging dan mengirimkan mereka ke Jepang, tempat perusahaan Panasonic ini berasal,” jelas Ari.
Usai proses penanda tanganan MoU oleh kedua pihak, agenda berlanjut dengan pelaksanaan seminar secara luring atau tata muka bersama para peserta didik kelas XI dan XII sebagai peserta seminar dengan menerapkan protokol kesehatan dengan tema Pengetahuan Produck AC yaitu mengenai product knowledge yang disampaikan oleh Dadang Sujono, Kepala Bagian Servis Panasonic Balikpapan sebagai narasumber. Selain memberikan pelatihan, pembelajaran, dan kesempatan magang.
Panasonic turut memberikan bantuan peralatan praktikum kepada SMK Negeri 2 Samarinda guna menunjang proses pembelajaran. Bantuan peralatan praktik yang diberikan berupa 2 Unit AC Panasonic 1/2 PK, Vacuum Pump, Flaring Tools, Cutter Pipe, Clamp Meter, Thermometer Digital dan Manifold Gauge yang diserahkan oleh perusahaan kepada pihak sekolah.
“Agenda ini akan kami selenggarakan kembali pada sekolah-sekolah lain di Kaltim. Untuk pertama kalinya SMK Negeri 2 Samarinda menjadi mitra kami karena sekolah tersebut satu-satunya SMK di Samarinda yang memiliki kompetensi keahlian Teknik Pendingin dan Tata Udara ( TPTU),” sambung Ari.
Menyambut dengan antusias kerja sama ini, Dwisari Harumingtyas yang baru memperoleh sertifikat sebagai CEO SMK dari Dirjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan menyatakan, hal tersebut berperan penting dalam mengenalkan calon lulusan SMK dengan industri kerja sedini mungkin. Kesepakatan yang memiliki sifat mutualisme dan saling menguntungkan diharapkan dapat menggali potensi dan membuka kesempatan secara luas kepada peserta didik. Saat ini kebutuhan akan tenaga teknisi pendingin khususnya AC di Samarinda sangat tinggi, sedangkan tenaga terlatih di bidang ini masih sangat terbatas.
“Kerja sama tidak hanya berhenti pada proses tanda tangan yang menjadi seremonial, akan tetapi bersifat jangka panjang. Kami ingin anak-anak kami memiliki kemandirian dan kompetensi kerja yang berdaya saing setelah menyelesaikan pendidikannya. Peralatan yang ada di sekolah masih kurang, oleh karena itu bantuan peralatan yang dihibahkan akan dipergunakan dengan sebaik baiknya. Kami bersyukur dan bangga, semoga kerja sama ini kelak akan melahirkan calon tenaga kerja yang kompeten dan berdaya saing serta memiliki karakter budaya kerja yang diharapkan,” papar Dwisari.
Lebih lanjut, Dwisari menambahkan program yang terjalin ini dapat membantu pembentukan karakter siswa dan secara mental dapat lebih siap memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.
“Mereka tidak hanya bekerja pada perusahaan sebagai teknisi pendingin AC. Tidak menutup kemungkinan mereka kelak bisa menjadi wirausahawan dan membuka kesempatan bekerja bagi orang lain,” pungkas Dwisari.
[SNM | RWT | ADV]