Kukar

Sidak Proyek Jembatan Senilai Miliaran di Marangkayu, Ketua DPRD Kukar: Pekerjaan Tak Sesuai Harapan

Kaltim Today
07 September 2021 09:09
Sidak Proyek Jembatan Senilai Miliaran di Marangkayu, Ketua DPRD Kukar: Pekerjaan Tak Sesuai Harapan
DPRD Kukar Sidak Kondisi Jembatan di Kecamatan Marangkayu, Nampak badan jalan berlubang dan ditemukan kerangka besi tak sesuai..(Supri/Kaltimtoday.co).

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Masyarakat Kecamatan Marangkayu mengeluhkan kondisi jembatan penghubung Desa Santan Tengah-Santan Ilir yang cukup mengkhawatirkan saat dilintasi. Tak hanya berfungsi untuk aktivitas lalu lintas masyarakat setempat melainkan jalan pendekat menuju Bontang.

Jembatan yang dibangun sejak 2019 hingga selesai Maret 2021 lalu, ditemui beberapa badan jalan yang retak bahkan berlubang.

Pembangunan jembatan selama dua tahun ini dinilai kualitasnya tidak sesuai dengan spesifikasi. Apalagi menelan anggaran yang fantastis, yakni sekitar Rp14.700 miliar. Hal ini membuat warga setempat melaporkan kepada DPRD Kutai Kartanegara (Kukar).

Menindaklanjuti laporan tersebut, Ketua DPRD Kukar, Abdul Rasid bersama Wakil Ketua, Alif Turiadi dan anggota dewan dapil Muara Badak-Anggana-Marangkayu, yakni Ma'ruf Marjuni, Abdul Wahab Arief serta Baharuddin melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di lokasi tersebut.

Dalam sidak tersebut dihadiri pula perwakilan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kukar, Camat Marangkayu, Kades serta masyarakat.

"Kunjungan kami kali ini dalam rangka menindaklanjuti laporan masyarakat berkaitan adanya pembangunan proyek di Marangkayu yang memang tidak sesuai dengan speknya," kata Ketua DPRD Kukar, Abdul Rasid disela-sela sidak di Marangkayu pada Senin (6/9/2021).

Dia melihat secara langsung kondisi jembatan dilapangkan, terdapat badan jalan yang retak serta berlubang hingga tidak bisa dilewati. Dalam artian ketika menuju ke jembatan hanya satu jalur sebab sebagian jalur tidak bisa dilintasi.

Saat kendaraan roda empat melintas, getaran badan jalan terasa sekali, hal semacam ini sangat dikhawatirkan. Sangat disayang sekali proyek yang menelan anggaran besar namun kondisinya jauh dari pada spesifikasi yang diharapkan.

"Sangat mengkhawatirkan lah jembatan yang besar anggarannya seperti ini tapi kualitas pekerjaannya tidak sesuai yang diharapkan," tegas politisi Fraksi Golkar ini.

Dalam pantauan, badan jalan jembatan yang berlubang ditemukan kerangka besi yang tidak sesuai dengan standar sebab jarak antar kerangka besi terlihat jarang. Apalagi terdapat sejumlah besi-besi tambahan yang menjulang ke atas, entah untuk apa fungsinya. Disatu sisi, proyek dikerjakan 2019 tapi belum apa-apa sudah rusak.

Rasid berharap, kedepan tidak terjadi lagi pekerjaan semacam ini. Karena yang diharapkan semua pembangunan di Kukar berkualitas dan harus sesuai spesifikasi serta tingkat keamanannya terjamin.

"Karena ini kan untuk fasilitas umum kalau terjadi apa-apa dengan jembatan ini kan masyarakat yang dirugikan," imbuhnya.

Sementara Wakil Ketua DPRD Kukar, Alif Turiadi menuturkan, dia mengaku sangat prihatin terhadap kondisi jembatan. Dan berharap tidak terjadi lagi di tempat-tempat lainnya.

"Karena bagaimanapun kalau melihat kualitas seperti ini saya memastikan ini kualitas yang buruk lah," tegasnya.

Seusai sidak langkah selanjutnya, DPRD Kukar akan memanggil DPU, kontraktor serta pihak lainnya untuk dimintai kejelasan terkait proyek tersebut.

"Apakah yang dia kerjakan ini memang desainnya seperti ini kan kami gak tau. Desain model baru kami juga gak tau ini, yang kayak begini kan gak tau kami," ungkap politisi Fraksi Gerindra.

Masyarakat ucap Alif, harus mengawasi pembangunan infrastruktur baik itu jalan ataupun jembatan. Jika memang dalam pekerjaan tidak sesuai atau ditemukan kerusakan-kerusakan jangan sungkan untuk melaporkan kepada DPRD Kukar. Setiap laporan yang masuk tentunya akan direspon karena infrastruktur yang disediakan pemerintah untuk masyarakat, jika tidak sesuai laporkan saja.

Secara terpisah, Staf Jembatan DPU Kukar, Aditia mengatakan, saat ini jembatan ada perbaikan serta ada masalah terkait objek jembatannya. Jadi kontraktornya berinisiatif untuk memperbaiki kerusakan yang ada di badan jalan tersebut.

"Kalau desain masih sesuai gambar. Ini masing menunggu umur 30 hari nanti baru di cor lagi artinya ini masih tanggung jawab dari kontaktor. Mungkin secepatnya akan diselesaikan," pungkasnya.

[SUP | NON | ADV DPRD KUKAR]

 



Berita Lainnya