Daerah

Susun Regulasi, Disdikbud Bontang Target Penyaluran Dana Pendidikan Rp1-2 Juta Mulai 2026

Fitriwahyuningsih — Kaltim Today 26 Mei 2025 07:16
Susun Regulasi, Disdikbud Bontang Target Penyaluran Dana Pendidikan Rp1-2 Juta Mulai 2026
Plt Kepala Disdikbud Bontang, Saparuddin. (Fitri Wahyuningsih/Kaltim Today)

Kaltimtoday.co, Bontang - Pemkot Bontang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) akan menyalurkan dana pendidikan sebesar Rp1 hingga 2 juta untuk seluruh pelajar SD-SMP di Bontang. Bila tak ada aral, penyaluran akan dimulai pada 2026 mendatang.

Plt Kepala Disdikbud Bontang, Saparuddin, mengatakan pemberian dana pendidikan ini merupakan salah satu janji politik Neni Moerniaeni-Agus Haris dalam bidang pendidikan. Tujuannya, untuk mendukung pendidikan serta memacu pelajar semakin giat belajar.

Nantinya, setiap pelajar SD, akan menerima Rp1 juta, sementara SMP Rp2 juta. Dana pendidikan itu bakal disalukan saban tahun.

"Mulai tahun depan (2026), ini regulasinya masih kami susun," sebut Saparuddin ketika ditemui di Pendopo Rujab Wali Kota Bontang, belum lama ini.

Saparuddin bilang, sejatinya dana pendidikan itu bisa disalurkan tahun ini. Hanya saja, payung hukum guna memastikan penyaluran dana pendidikan itu aman, belum rampung disusun. Oleh sebab itu, pihaknya menunggu sampai tahun depan, agar dana pendidikan ini tidak bermasalah hukum dan bisa dinikamti seluruh pelajar yang berhak.

"Sebenarnya bisa realisasi tahun ini, persoalannta regulasi belum ada. Jangan sampai luncurkan program tapi malah menyusahkan orang," katanya.

Adapun, dana pendidikan itu akan disalurkan dalam bentuk tabungan di bank. Saat ini, Disdikbud masih mengkaji, bank mana saja bakal diajak kerja sama guna menampung dana pendidikan siswa.

Saparuddin menyadari, penyaluran dana pendidikan seperti ini rentan penyalahgunaan, baik oleh penerima maupun wali murid siswa. Oleh sebab itu, dia menegaskan bahwa penggunaan dana akan diawasi. Tidak boleh digunakan untuk hal-hal yang tak ada hubungannya dengan pendidikan. 

"Nanti dalam bentuk tabungan, ini kami masih cari bank yang akan dikerjasamakan. Nah, penggunaan dananya tetap dikontrol. Jangan sampai orang tua salah gunakan, tidak pakai untuk pendidikan," tegasnya.

[RWT]



Berita Lainnya