Advertorial
Tambak Ikan Terendam Banjir, Kades Ponoragan Harap Bantuan Induk Berkualitas dari Pemkab Kukar

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Desa Ponoragan, Kecamatan Loa Kulu, tengah menghadapi tantangan besar akibat banjir lalu yang merendam sebagian besar tambak ikan air tawar milik warganya.
Kepala Desa Ponoragan, Sarmin, berharap pemerintah daerah dan instansi terkait segera turun tangan membantu para pembudidaya ikan yang terdampak.
“Desa kami ini penghasil bibit ikan air tawar terbesar di Kalimantan Timur. Jadi kalau terdampak banjir seperti ini, ya tentu kami sangat berharap ada perhatian khusus dari pemerintah, terutama OPD terkait,” ujar Sarmin, Rabu (28/5/2025).
Dia menyebut, perhatian tersebut tidak selalu harus berupa bantuan alat atau infrastruktur. Yang paling dibutuhkan saat ini adalah pasokan induk ikan berkualitas.
“Kami minta induk yang benar-benar berkualitas, bukan hanya induk lokal. Karena itu akan menentukan kualitas bibit yang dihasilkan,” jelasnya.
Menurutnya, sebagian besar petani tambak di Ponoragan sebenarnya sudah memiliki peralatan yang memadai. Namun tanpa induk ikan unggul, usaha pembibitan akan sulit berkembang.
Banjir yang melanda Tenggarong kali ini berdampak pada kolam tambak desa Ponoragan seluas kurang lebih 125 hektare. Lahan seluas itu dikelola oleh dua gabungan kelompok tani perikanan yang terdiri dari berbagai kelompok kecil pembudidaya di desa.
“Kalau jumlah bibit yang hilang, saya tidak bisa pastikan. Yang lebih tahu itu para kelompok tani atau gapoktan. Tapi yang jelas, kerugian itu tidak sedikit,” ucapnya.
Desa Ponoragan sendiri dikenal sebagai desa yang mayoritas warganya menggantungkan hidup di sektor perikanan.
“Kalau bicara persentase, lebih dari 60 persen warga kami itu pembudidaya ikan. Sisanya di pertanian tanaman pangan, hortikultura, dan ada juga yang ternak,” ungkap Sarmin.
Harapannya ada perhatian dari Pemkab Kukar dari permasalahan ini. Dukungan dari pemerintah sangat diperlukan, sebab proses pemulihan pascabanjir akan berjalan lambat.
“Musibah seperti ini tidak bisa ditangani sendiri. Kita harus sama-sama, baik dari kabupaten sampai pusat. Kami sudah sampaikan harapan ini, mudah-mudahan segera ada tindak lanjut,” harapnya.
Tambak di Ponoragan tak hanya menopang ekonomi desa, tapi juga berkontribusi pada pasokan bibit untuk wilayah Kukar bahkan luar daerah. Dengan posisi ini, Sarmin menilai wajar jika desanya menjadi prioritas dalam program pemulihan sektor perikanan pascabanjir.
“Yang kami minta tidak banyak. Yang penting diperhatikan. Karena ini menyangkut masa depan ekonomi desa dan nasib para petani ikan kami,” tutupnya.
[RWT | ADV DISKOMINFO KUKAR]
Related Posts
- Upaya Normalisasi Sungai, DPRD Samarinda Usul Pembangunan Pintu Air untuk Cegah Banjir
- Tinjau Perumahan Haji Saleh, Wali Kota Samarinda Upayakan Pengerjaan Sodetan untuk Penanganan Banjir
- HMI Samarinda Tagih Janji 100 Hari Kerja Andi Harun-Saefuddin Zuhri, Soroti Banjir hingga Tambang
- Sektor Pendidikan Terdampak Banjir, DPRD Berau Desak Penanganan Cepat Pasca Bencana
- DPRD Dorong Relokasi Kampung Rawan Banjir di Berau sebagai Solusi Jangka Panjang