Daerah

Tekan Angka Kematian Ibu dan Anak, Dinkes Kaltim Fokus pada Pelatihan Nakes

Yasmin Medina Anggia Putri — Kaltim Today 04 Desember 2023 18:11
Tekan Angka Kematian Ibu dan Anak, Dinkes Kaltim Fokus pada Pelatihan Nakes
Kepala Dinkes Kaltim, dr Jaya Mualimin, SpKJ. 

Kaltimtoday.co, Samarinda - Dalam rangka mengurangi angka kematian ibu dan anak, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim berinisiatif untuk memperkuat kompetensi tenaga kesehatan melalui Pelatihan Penanganan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal (PKMN). Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya peningkatan kesehatan maternal dan neonatal di Kaltim. 

Kepala Dinkes Kaltim, dr Jaya Mualimin, SpKJ mengatakan bahwa, pelatihan PKMN telah dimulai dengan melibatkan tenaga kesehatan dari Kutai Timur (Kutim) dan dilanjutkan di Samarinda.

“Pelatihan itu jadi langkah penting untuk mengatasi tiap permasalahan kesehatan ibu dan anak yang jadi prioritas khususnya untuk pembangunan nasional di ranah kesehatan,” ujar Jaya, Senin (4/12/2023).

Sesuai dengan data Long Form SP 2020, tercatat Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia mencapai 16,85 per 1.000 kelahiran hidup. Jaya mengatakan, pemerintah turut menargetkan ada penurunan AKB hingga 16 per 100 ribu kelahiran hidup pada 2024 nanti. 

"Lalu sesuai target global untuk AKB pada 2030 adalah 12 per 1.000 kelahiran hidup, dan untuk Angka Kematian Ibu (AKI) yang tercatat sebesar 189 per 100 ribu kelahiran hidup," sambung Jaya. 
Dia menjelaskan, komplikasi yang ada di fase kehamilan, persalinan, hingga masa nifas sangat berpotensi mengancam jiwa para ibu. Namun, hal demikian bisa ditangani dengan adanya penanganan yang tepat dari tenaga kesehatan terpilih. 

"Sesuai data yang kita peroleh setidaknya sekitar 15 hingga 20 persen kehamilan dan persalinan pasti akan mengalami komplikasi, dan dengan adanya pertolongan medis tentu sangat diperlukan bagi ibu hamil," tegas Jaya. 

Jaya mengatakan, pasca pelatihan yang pihaknya adakan ini diharapkan bisa menekan angka kematian ibu dan anak. Sekaligus mampu meningkatkan pelayanan kesehatan. Sebab tenaga kesehatan nantinya akan lebih paham terkait penerapan prosedur penanganan yang sesuai dan penggunaan partograf. 

"Para peserta PKMN ini merupakan tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan tingkat primer, jadi mulai dari dokter umum, bidan, hingga perawat. Dengan mendapatkan pengetahuan serta keterampilan yang diperlukan, mereka pasti mampu menangani berbagai situasi darurat yang bisa saja terjadi di fasilitas kesehatan mereka," tandasnya.

[RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya